Lihat ke Halaman Asli

Langkah Awal Desa Balung Kidul Menjadi Desa Mandiri Sampah Berbasis Sociopreneur

Diperbarui: 21 Agustus 2022   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi terkait tata kelola sampah lingkup RT berbasis sociopreneur pada forum muslimatan (Dokpri)

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 98 se-Kabupaten Jember yang terdiri dari Universitas dr. Soebandi, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas Islam Jember terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tata kelola limbah rumah tangga di tingkat hulu (rumah).

Sosialisasi awal dilakukan pada pada Rabu, 10 Agustus 2022 dan dihadiri oleh Bapak/Ibu RW dan RT serta perwakilan masyarakat. Sosialisasi lanjutan dilakukan pada kegiatan muslimatan yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga (IRT). IRT sebagai target audiens merupakan perorangan yang lebih sering berurusan dengan tata kelola limbah domestik.

Sosialisasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari Kamis (18/8/2022) dan Jumat (19/8/2022). Keluhan masyarakat Desa Balung Kidul terkait sampah yaitu tidak adanya fasilitas pengelola atau penampung limbah domestik, sehingga sosialisasi diarahkan kepada "bagaimana cara mengolah limbah domestik supaya dapat menghasilkan uang dan mengelola pekarangan atau ruang kosong sebagai landfill?"

Latar belakang Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 98 se-Kabupaten Jember melakukan pembedayaan dalam membentuk desa mandiri sampah yaitu karena kurang terorganisirnya sampah di Desa Balung Kidul yang dapat menyebabkan berbagai masalah-masalah lain seperti penyakit dan pencemaran lingkungan.

Selain itu, sebagian masyarakat Desa Balung Kidul bekerja sebagai pengepul barang bekas (rongsokan) yang merupakan suatu potensi untuk dibentuknya desa mandiri sampah.

Diskusi terkait rencana implementasi desa mandiri sampah dengan Pemerintah Desa Balung Kidul (Dokpri) 

Setelah dilakukan sosialisasi selanjutnya akan dilakukan pendampingan mengorganisir sampah di tingkat rumah tangga (RT) dan akan dibentuk pedoman supaya program mandiri sampah dapat berkelanjutan. Pendampingan desa mandiri sampah oleh Kelompok KKN Kolaboratif 98 se-Kabupaten Jember di Balung Kidul merupakan yang pertama kali, sehingga diharapkan ke depannya terdapat pengembangan baik dari segi fasilitas maupun inovasi.

Adanya tata kelola sampah domestik yang baik juga secara tidak langsung dapat menguatkan UMKM pengepul dan bandar barang bekas yang merupakan tempat jual beli sampah ekonomis dari limbah domestik.

Harapan Kelompok KKN Kolaboratif 98 se-Kabupaten Jember untuk membentuk Desa Balung Kidul sebagai desa mandiri sampah didukung penuh oleh Pemerintah Desa Balung Kidul karena sama-sama ingin tata kelola sampah domestik di Balung Kidul menjadi terorganisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline