Lihat ke Halaman Asli

wahyu rizki nur cahyani

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN UNDIP Berdayakan Masyarakat terkait Kesehatan dan Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 7 Februari 2021   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumen pribadi

Bandungan (04/02) - Kabupaten Semarang menjadi Kabupaten yang terdapat banyak persebaran mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN pulang kampung. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan KKN Tim I UNDIP tahun 2021 ini dilaksanakan di wilayah domisili masing-masing mahasiswa, serta dilaksanakan secara individu. Tujuannya yaitu agar mahasiswa KKN Undip mampu berkontribusi nyata dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal yang menarik yaitu konsep KKN Pulang Kampung mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)". Dalam pelaksanaannya Kebangpol dan Setda Kabupaten Semarang memberikan ijin kepada para mahasiswa untuk melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Semarang asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan. Salah satu pesertanya yaitu Wahyu Rizki Nur Cahyani, seorang mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat peminatan Kesehatan Lingkungan yang melaksanakan KKN di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan.

Wahyu melaksanakan 2 program kerja sebagai bentuk pengabdian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Programnya yaitu edukasi berbagai macam acara mencegah penularan Covid-19 pada anak dan pelatihan pembuatan pestisida nabati dari daun pepaya sebagai ketahanan pangan di masa pandemi. Kedua program tersebut disesuaikan dengan tema KKN dan jurusan masing-masing mahasiswa, serta dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Program pertama, dilakukan edukasi singkat mengenai berbagai macam cara pencegahan penularan Covid-19 pada anak usia sekolah dasar. Menurutnya sasaran tersebut sangat tepat mengingat masih sering bermain secara berkelompok di luar rumah tanpa menerapkan protokol kesehatan. Sehingga diperlukan adanya penyadaran melalui edukasi ini. Edukasi dikemas dalam bentuk hiburan dan karya seni agar anak-anak mudah memahaminya. Program ini menggunakan media activity book, poster, dan game edukasi (ular tangga dan ludo) yang sudah dimodifikasi sesuai protokol kesehatan. Selain itu, anak-anak juga diajarkan praktik cuci tangan yang baik dan benar sambil bernyanyi.  Sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran anak-anak dan tidak malas dalam menerapkan protokol kesehatan.

Program Edukasi Sadar Covid-19 pada Anak (Sumber: dokumen pribadi)

Sedangkan untuk program yang kedua, dilakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati dari daun pepaya. Sasarannya yaitu masyarakat Dusun Blater Kidul RT 03/RW 07 khususnya petani. Pelatihan ini menggunakan media brosur dan video tutorial. Pelaksanaannya meliputi penjelasan materi, pemutaran video tutorial pembuatannya, praktik secara langsung, dan sesi tanya jawab. Pelatihan ini diharapkan agar masyarakat dapat beralih dari pestisida kimia ke pestisida nabati, yang mana pestisida kimia lebih mahal harganya apalagi di masa pandemi ini. Selain itu, pestisida kimia juga berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan akibat residu yang ditimbulkannya. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar untuk dijadikan pestisida yang lebih ramah lingkungan.

Program Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati (Sumber: dokumen pribadi)

Dari kegiatan KKN ini mahasiswa telah menjalani program kerja dengan lancar. Sehingga kedepannya masyarakat sekitar dapat menerapkan edukasi yang telah diberikan. Anak-anak usia sekolah dasar menjadi paham akan pentingnya jaga jarak, mencuci tangan, PHBS, dan memakai masker sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini penggunaan pestisida nabati dari daun pepaya dapat meningkatkan ketahanan pangan di era Covid-19.

Oleh : Wahyu Rizki Nur Cahyani - Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing : Solikhin S.Si., M.Sc 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline