Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Putra

Freelance

Bahaya yang Ditimbulkan Sedot Lemak: Risiko dan Komplikasi

Diperbarui: 29 Juli 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peralatan Bedah (foto: pexels.com) 

Jakarta, 29 Juli 2024 -- Sedot lemak atau liposuction semakin populer sebagai prosedur bedah untuk menghilangkan lemak tubuh berlebih. Meskipun prosedur ini dapat memberikan hasil yang signifikan, banyak risiko dan bahaya yang mengintai pasien yang menjalani operasi ini.

Menurut laporan dari berbagai sumber medis, berikut adalah beberapa risiko utama yang harus diwaspadai:

1. Infeksi: Setiap prosedur bedah selalu memiliki risiko infeksi. Infeksi bisa terjadi di area yang dioperasi dan membutuhkan perawatan medis tambahan yang intensif.

2. Kerusakan Saraf dan Jaringan: Selama prosedur, ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada saraf, pembuluh darah, otot, dan bahkan organ internal. Hal ini bisa menyebabkan komplikasi serius dan mempengaruhi fungsi tubuh.

3. Pembekuan Darah: Risiko pembekuan darah atau emboli lemak dapat terjadi, yang bisa sangat berbahaya jika sampai ke paru-paru atau otak, menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa.

4. Reaksi Alergi: Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap obat anestesi atau bahan lain yang digunakan selama prosedur, yang bisa menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan.

5. Ketidakseimbangan Cairan: Prosedur sedot lemak melibatkan penghilangan dan penambahan cairan tubuh, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi jika tidak ditangani dengan tepat.

6. Kulit Kendur atau Tidak Rata: Setelah lemak dihilangkan, kulit mungkin tidak berkontraksi dengan baik dan menjadi kendur atau tidak rata, yang bisa mempengaruhi penampilan estetika.

7. Komplikasi Anestesi: Risiko terkait dengan anestesi umum termasuk reaksi alergi, masalah pernapasan, dan komplikasi lainnya yang bisa berujung fatal.

8. Seroma atau Hematoma: Terjadi pengumpulan cairan atau darah di bawah kulit yang mungkin membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline