Lihat ke Halaman Asli

Rutan Masohi

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia

Peduli Psikologi, Rutan Masohi Ikuti Pembukaan Rehabilitasi Pemasyarakatan

Diperbarui: 16 Januari 2025   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SIKATURAM Rutan Masohi

Maluku Tengah_INFO PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi (Rutan Masohi) mengikuti pembukaan rehabilitasi pemasyarakatan tahun 2025 secara Virtual, yang langsung dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas), Gun Gun Gunawan, Rabu (15/1/2025).
Rutan Masohi mendukung penuh program rehabilitasi ini sebagai bagian dari upaya menciptakan perubahan positif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam pembinaan dan pengendalian WBP, sekaligus mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan humanis.
Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas), Gun Gun Gunawan mengatakan rehabilitasi ini sejalan dengan era baru Pemasyarakatan dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022.
"Rehabilitasi ini merupakan upaya Pemasyarakatan untuk mengembalikan hidup, kehidupan, dan penghidupan Tahanan, Narapidana, dan Anak Binaan serta menciptakan kondisi tertib dan aman di UPT Pemasyarakatan," ungkapnya.
Lanjutnya, rehabilitasi pemasyarakatan adalah layanan yang diberikan kepada narapidana dan tahanan untuk membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Rehabilitasi ini mencakup aspek medis, sosial, dan pascarehabilitasi.
Menurutnya, tujuan utama dari rehabilitasi pemasyarakatan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup narapidana dan tahanan, serta mengurangi tingkat residivis.
Dengan dibukanya layanan rehabilitasi pemasyarakatan ini, lanjutnya, diharapkan para warga binaan, khususnya yang terkait kasus penyalahgunaan Narkotika, dapat menerima pembinaan yang lebih terarah dan efektif.
"Program ini juga diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang humanis dan berbasis pemulihan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, secara resmi dimulai pula pelaksanaan skrining penyalahgunaan narkoba (NAPZA) di seluruh Lembaga permasyaratan (Lapas), Rutan, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline