Lihat ke Halaman Asli

Ega Wahyu P

Pendidik

Jangan Suka Membanggakan Anak, Itu Gak Baik!

Diperbarui: 12 Oktober 2024   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Banyak orang tua sekarang yang senang sekali membanggakan prestasi anaknya. 

Kalau anaknya tak punya prestasi, ya pandai sekali dia mengarang cerita. Intinya, anak harus bisa dibanggakan, terlebih di depan kolega. 

Dalam pandangan orang tua, sangat wajar, jika ada rasa bangga kepada anak. Terlebih jika anak yang diasuh sedari kecil menunjukkan kehebatannya. 

Namun, cukuplah kebanggaan itu di dalam hati. Karena prestasi anak yang membanggakan itu, bukan sebagai wadah untuk pamer. 

Sekadar menunjukkan ke publik bahwa anaknya juara A, pemenang B, berprestasi dibidang C, itu masih batas aman. Tapi kalau disusupi rasa sombong, atau bahkan berniat untuk memamerkan prestasi, ini keliru. 

Kekeliruan tersebut menyebabkan beberapa hal, yakni:

Pertama, akan menimbulkan penyakit hati kepada orang tua lain.

Tidak semua orang bernasib sama. Ada yang punya keterbatasan untuk berprestasi. Jika orang tua terlalu berlebihan membanggakan prestasi anaknya, akan ada orang tua lain atau bahkan anak lain yang merasa minder. 

Alhasil, ada kecemburuan sosial di masyarakat, yang apabila tingkat kecemburuan tersebut tinggi, berpotensi pada perbuatan yang tidak menyenangkan. 

Kedua, kalaupun dia tak peduli perasaan orang lain, minimal peduli pada nasib anaknya. 

Sebenarnya tidak ada urusan prestasi anak dengan perasaan orang lain. Di dunia barat pun tidak ada budaya seperti itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline