Lihat ke Halaman Asli

Ega Wahyu P

Pendidik

Suara Guru: Bulan Depan dapat Tambahan Gaji Dua Juta Per Bulan

Diperbarui: 28 September 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam hitungan hari, bulan akan berganti. Oktober sudah di depan mata, artinya hari pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih akan segera dilangsungkan. Ada satu janji kampanye presiden dan wakil presiden terpilih yang begitu mengesankan bagi para guru, yakni tambahan gaji dua juta per bulan.

Tentu saja hal ini begitu menyenangkan dan menggembirakan para guru. Asal tahu saja, gaji di bawah sejuta menjadi pandangan yang lumrah di Tanah Kalimantan, pun begitu di daerah lainnya. Gaji guru kecil sudah bukan aib, toh semua orang sudah tahu dan malah memaklumi, bukan mencari solusi atas ketimpangan sosial yang bergejolak di masyarakat.

Apakah janji tersebut akan kita tagih dua belas menit setelah pelaksanaan pelantikan Prabowo-Gibran? Tentu saja. Bahkan sedari sekarang tulisan-tulisan penagihan janji ini sudah harus dimuat oleh media. Tujuannya dua, pertama agar janji ini direalisasikan. Kedua, agar yang berjanji tidak lupa dengan janjinya. Maklum saja, namanya juga manusia biasa, pasti tidak luput dari kesalahan dan kealpaan. 

Maka sebagai masyarakat yang taat pada kebijakan pemerintah, ayo semarakkan menagih janji kenaikan gaji guru. Bukan apa, kebutuhan sekarang semakin meningkat, sedangkan gaji sangat sulit untuk naik tingkat. Jangankan dua digit, asal tepat waktu saja sudah syukur bukan kepalang.

Terkadang kasihan melihat guru yang harus ambil double job demi memenuhi kebutuhan dapur mereka. Ada yang bekerja sebagai ojek, sepulang mengajar langsung tancap gas hingga matahari pulang ke pangkuan alam. Ada pula yang bekerja sebagai tukang antar surat di kantor pemda. Bahkan banyak macam profesi dan pekerjaan lain yang digeluti guru sepulang mengajar di sekolah.

Tujuannya bukan untuk menjadi kaya, tapi supaya istri dan anaknya bisa makan di hari yang sama.

Jadi, ayo para politisi dan wakil rakyat yang dermawan. Usahakan janji yang satu ini jangan sampai gagal. Bukannya apa, sudah banyak para guru yang menggantungkan harapan pada janji ini. Sangat akan kecewa para guru jika janji ini tidak terpenuhi dengan alasan defisit anggaran.

Para guru itu tahunya mengajar saja. Mendengar janji yang terlampau muluk ini, siapa yang tidak senang dan gembira, tentu saja mereka menginginkan tambahan gaji dua juta, entah bagaimana cara pemerintah mendapatkan anggarannya.

Bulan Oktober, jika bisa, segerakan lah tambahan gaji dua juta itu. Atau kalau kepepet, launching saja gaji dua juta ini pada acara peringatan hari guru nasional. Lumayan juga akan menambah elektabilitas dimata para guru. Siapa tahu besok lusa akan ada kader yang melanjutkan perjuangan politik ini, misalnya dengan mengobral janji kenaikan gaji nakes dua juta per bulan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline