Kemajuan sekolah dewasa ini sangat beragam. Sekolah seakan-akan menjadi perusahaan swasta yang saling bersaing dan menghimpun pelanggan sebanyak-banyaknya. Apalagi sekolah swasta yang mulai bermunculan bagai jamur dimusim hujan, tumbuh diberbagai tempat dengan visi dan misinya masing-masing.
Tetapi kemajuan sekolah itu tidak serta merta karena usaha mereka sendiri. Tentu ada dalang yang bersemayam dibalik layar. Ada yang mengontrol pergerakan sekolah sehingga berjalan sedemikian rupa, tersistematis dan penuh dengan kekuatan. Dalang itu adalah partai politik.
Partai politik ternyata sekarang berekspansi dalam dunia pendidikan. Partai yang seharusnya berjibaku dalam pesta demokrasi di negara +62, masih mau juga mereka mengurusi sekelumit bagian dalam dunia pendidikan.
Di Kalimantan tempat kami berdomisili contohnya, ada sekolah yang berafiliasi partai politik. Tidak hanya satu, beberapa sekolah dibeberapa jenjang menjadi kepanjangan tangan realisasi visi misi partai politik. Tentu saja ini menarik, kehadiran partai politik di sekolah harus dilihat sedemikian rupa, apakah memang tulus ingin memajukan pendidikan melalui kesejahteraan sekolah atau ada kepentingan lain yang belum terlihat umat.
Jika dilihat secara kasat mata, sekolah-sekolah yang mendapatkan perhatian khusus dari partai politik cukup unggul dan dapat dikatakan maju.
Dari sisi bangunan, gedung sekolah mereka megah dan mewah. Fasilitas lengkap dan memadai, ruang belajar yang menyenangkan dan program belajar yang menarik. Sekolah yang terafiliasi partai politik dapat mensejahterakan guru. Gaji guru terbilang tinggi, setidaknya cukup untuk menyekolahkan anak hingga sarjana.
Kata orang dulu, ada harga ada kualitas. Dengan kualitas yang bagus, sudah tentu biaya sekolah yang terprotektorat partai politik memiliki biaya yang kompetitif. Kisaran biaya sekitar 5 juta ke atas.
Biaya besar tersebut mampu mencover seluruh program sekolah, bahkan program yang tidak terpikirkan di sekolah negeri. Biaya besar itu juga dapat mendongkrak mutu pendidikan di sekolah. Para guru dapat mengembangkan potensi diri melalui pengembangan dan pelatihan. Sekolah dapat menerbitkan program unggulan yang dapat menjual nama baik di masyarakat.
Tak cukup sampai disitu, lulusan sekolah unggulan ini diakomodir sedemikian rupa untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ada banyak beasiswa yang disediakan sekolah, atau dengan ijazah dari sekolah saja sudah cukup membuat segan dunia.
Begitu hebatnya sekolah ini, relasi kehidupan juga sangat luas. Sehingga kepentingan warga sekolah bukan semata-mata hanya soal pendidikan, tetapi juga kemapanan hidup, kekuasaan dan visi misi partai politik tentunya.
Adanya segala macam kelebihan sekolah protektorat partai politik secara langsung menghadirkan filterisasi pendidikan. Orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya ke sekolah ini tentu akan berpikir dua kali. Pertama, melihat sisi ekonomi, sudah tentu biayanya mahal. Kedua, melihat kemampuan anak terhadap program sekolah dengan segala macam kesibukan di dalamnya.