Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Pembarep83

Penulis artikel, puisi

Seputih Sunyi Hati

Diperbarui: 4 Januari 2024   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi

Di dalam dada yang sunyi, hati hampa terdiam,
Sebuah ruang kosong, tanpa warna dan rasa,
Seperti angin yang lewat tanpa jejak,
Hati mencari arti, dalam kehampaan yang tak terasa.

Di antara retak-retak kehidupan yang berlalu,
Hati mencoba menyusun puzzle yang hilang,
Namun, kekosongan tetap mengalir dalam sepi,
Seperti air yang tak bisa mengisi guratan hati yang rapuh.

Dalam sunyi, mencari cahaya yang hilang,
Hati merintih dalam gelap yang menyelimuti,
Tak ada kata-kata, hanya bisikan kehampaan,
Hingga mungkin waktu akan menjawabnya.

Namun, di hati yang kosong, masih ada ruang,
Untuk menyematkan warna-warna yang baru,
Mungkin di sana, akan tumbuh bunga kehidupan,
Merajut kisah indah, dalam hati yang pernah hampa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline