Lihat ke Halaman Asli

Wahyunis

Perempuan

Ekonomi Kreatif di Sektor Penerbitan dan Percetakan

Diperbarui: 1 November 2021   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama                : Wahyunis
Nim                    : 211920983
Kelas                 : C Manajemen

Covid 19 yang masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi kreatif Indonesia. Salah satu sektor yang terkena dampaknya adalah penerbitan dan percetakan.

Adanya pembatasan sosial yang mengharuskan Physical distance(jaga jarak) yang menyebabkan mobilitas masyarakat terhenti. Masyarakat pun tak bisa lagi mengunjungi perpustakaan-perpustakaan, hal itu menyebabkan banyak perpustakaan yang tutup. 

Dan juga banyak perusahaan yang mengharuskan karyawannya untuk melakukan WFH(Work From Home) dan tak jarang pula perasaan melakukan PHK dan lebih parahnya menutup perusahaan.

Pimpinan Penerbit Syaamil Group Riza Sachrias mengatakan industri penerbitan buku kehilangan sekitar 80%selama pandemi Virus Corona. Hal tersebut terjadi karena banyaknya penutupan tokoh buku di Indonesia.

Pembelajaran secara online juga mempengaruhi turunnya permintaan buku pelajaran. Karena materi yang digunakan hanya melalui Handphone.

Untuk menghadapi situasi tersebut  diharapkan lebih berinovasi lagi dalam membangun penerbitan dan percetakan. Mengubah rintangan menjadi tantangan untuk mengembangkan penerbitan dan percetakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline