"Nak,kamu belum kerja ini tugas, udah sekarang kerja dulu,numpuk nanti"
"Iya Ma' bentar lagi"
Jawaban anak yang seperti ini membuat orangtua bingung dan jengkel. Seperti dimasa pandemi ini anak-anak terpaksa harus sekolah dari rumah dan apalagi game-game online merajalela dimana-mana membuat anak-anak lebih condong kearah teknologi yaitu game online dibanding belajar.
Tapi sebelumnya, disini saya mau menjelaskan dulu apa itu motivasi belajar?
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Siswa -siswi akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) "motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif."
Menurut Winkel (2005: 160), menyebutkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman A. M (2007: 75), menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai."
Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar.
1.Motivasi. dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui.
2.Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak.