Lihat ke Halaman Asli

Mengenali Diri Melalui Teori Identitas Manuel Castells

Diperbarui: 27 Oktober 2022   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama               : Wahyuni Aristia

NIM                  : 21107020027

Semester        : 3

Prodi                : Sosiologi

Mata Kuliah  : Teori Sosiologi Modern

Dosen penguji : Bapak B.J.Sujibto, S.Sos., M.A.

Tulisan ini dibuat atas dasar memenuhi tugas  "Ujian Tengah Semester"

Sebelum melakukan wawancara penulis menjelaskan secara umum kepada informannya mengenai teori identitas Manuel Castells dengan tujuan supaya antara penulis dan informan tidak terjadi diskomunikasi. Penyamaan sudut pandang menjadi hal penting ketika membahas suatu bidang keilmuan. 

Dalam hal ini yang menjadi acuan definisi dari identitas menurut Manuel Castells adalah bahwa identitas adalah sumber makna dan pengalaman orang (Berhu et al., n.d.). Tulisan ini akan lebih memfokuskan pada salah satu buku Manuel Castells yakni karyanya yang berjudul The Power of Identity. 

Berbicara mengenai identitas sudah tentu yang akan menjadi objek utama adalah aktornya. Castells dalam sub bab The construction  of Identity dalam buku The Power of Identity mengatakan bahwa peran juga merupakan bagian dari identitas.

 "selain sebagai mahasiswa saya juga seorang santri, dalam masyarakat saya juga diakui sebagai bagian dari mereka, saya sering ikut serta dalam kegiatan di Masjid Darul Iqrom"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline