Lihat ke Halaman Asli

Teori Konflik Lewis A. Coser

Diperbarui: 22 September 2022   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan menjadi topik yang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat dan mahasiswa. Saya sebagai mahasiswa sekaligus warga negara Indonesia merasa memiliki kewajiban untuk tetap update terhadap isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini. Setelah saya mencari tahu melalui berbagai media mengenai isu ini ternyata salah satu penyebab kenaikan harga BBM adalah karena naiknya harga minyak dunia. Dengan adanya kenaikan harga BBM memunculkan berbagai macam dampak terhadap perekonomian masyarakat. Menurut (Nizar 2012) kenaikan harga BBM berbanding lurus dengan kenaikan harga produk lainnya sehingga dapat memicu pendapatan berbanding terbalik dengan pengeluaran. Aksi demo menjadi salah satu bentuk penolakan masyarakat terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak.pada  12 september 2022 telah terjadi aksi demo yang dilakukan oleh para driver ojek online di Yogyakarta.  Mereka menuntut kenaikan tarif dasar jasa ojek supaya sebanding dengan kenaikan harga bahan bakar minyak. Menurut saya kasus yang saya amati di atas merupakan contoh teori konflik Lewis Coser karena pertama, saya mengamati adanya kekecewaan masyarakat terhadap sistem yang dibuat oleh pemerintah, kedua saya melihat bahwasannya dengan adanya demo dapat membentuk solidaritas dalam suatu kelompok.

Saya mengenal teori konflik Lewis Coser dari buku yang berjudul Teori Sosiologi Modern karya George Ritzer dan Douglas J. Goodman. Dalam buku ini dijelaskan bahwasannya Lewis A. Coser memadukan dua teori yang pada dasarnya memang tidak dapat berdiri sendiri yakni teori konflik dan teori struktural fungsional dalam dinamika sosial. Teori konflik berasumsi bahwa konflik atau pertikaian dalam masyarakat merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena dalam setiap keputusan tetap menimbulkan pertentangan.  Dalam teori konflik Lewis Coser membedakan konflik menjadi dua yakni konflik realistis dan konflik non-realistis. Dikatakan konflik realistis apabila konflik tersebut muncul akibat adanya kekecewaan dari suatu individu atau kelopok terhadap tuntutan-tuntutan yang dibuat. Sedangkan konflik non realistis apabila tidak bersifat persaingan melainkan adanya tujuan untuk mengurangi ketegangan. Dalam pemahaman saya bahwasannya teori konflik Lewis Coser ini masih begitu relavan dalam kehidupan bermasyarakat. Saya memahami bahwa konflik tidak selalu berkonotasi negatif melainkan juga memiliki sisi terang atau positifnya. Sebagai contoh dengan adanya aksi demo ojek online, saya melihat adanya solidaritas yang tinggi antar sesama driver ojol (ojek online) yang dapat memperkuat pertahanan demi terwujudnya sebuah aspirasi. Jika ditelisik lebih jauh saya begitu terkesan dengan Lewis A Coser dimana dia berhasil menggabungkan dua teori yang menurut saya relatif bertentangan yakni konflik dan struktural fungsional. Konflik yang identik dengan pertentangan sedangkan struktural fungsional mengacu pada keharmonisan.

Sebenarnya banyak sekali tokoh yang telah membahas teori konflik, namun kali ini saya mencoba menuliskan teori konflik menurut Lewis Coser. Lewis Alfred Coser merupakan seorang sosiolog  Jerman-Amerika. Beliau lahir di Berlin pada 27 November 1913. Setelah perang dunia II, Lewis A. Coser mengajar di Universitas Chicago. Pada tahun 1968, beliau mendapat gelar Ph.D di Universitas Columbia. Lewis A. Coser telah banyak berkiprah di dunia sosiologi. The Functions of Social Conflict merupakan salah satu mahakaryanya yang sangat fenomenal.  Beliau terpilih menjadi presiden American Sosiologycal Assosiation (ASA) pada tahun 1975. Adapun tokoh tokoh yang mempengaruhi Lewis Coser antara lain George Simmel, Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, dan lainnya.

Referensi

Setiyawan, Khabib "Teori Sosiologi Modern Teori Konflik Lewis A. Coser Teori sosiologi Modern (September 2018)

Ritzer, George - Douglas J. Goodman. 2012. Teori Sosiologi Modern. (Alimandan, Pentj.). Jakarta: Kencana Prenada Group




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline