A. Semiotika Roland Barthes
What?
Pemerintah menetapkan Peraturan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk menggantikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Why?
Asumsi Semiotika Roland Barthes :
1. Kebudayaan seperti Sistem Bahasa, sebagaimana membaca teks
kaitannya dalam aturan perpajakan ini yaitu membawa pemberitaan yang menyebut bahwa setiap pemilik NIK merupakan Wajib Pajak (WP). Padahal tidak semua warga yang sudah memiliki KTP dan berumur 17 tahun otomatis menjadi wajib pajak. penggunaan NIK sebagai NPWP tidak serta merta menyebabkan orang pribadi membayar pajak. Pembayaran pajak dilakukan apabila penghasilan dalam setahun di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) atau apabila orang pribadi merupakan pengusaha yang menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 23/2018 (pembayaran pajak dilakukan jika peredaran bruto diatas Rp500 juta setahun).
Jika mereka yang tidak punya pendapatan, maka tidak membayar pajak. Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan, maka mereka akan dibantu oleh negara. Adanya bantuan pemerintah kepada 10 juta keluarga miskin di Indonesia yang justru menerima program keluarga harapan, santunan beasiswa, bantuan bagi ibu hamil dan lansia, serta sembako. Mereka dapat dipastikan tidak membayar pajak karena mereka adalah keluarga tidak mampu, meski memiliki NIK. Jadi NIK menjadi NPWP tidak serta merta menyebabkan yang punya NIK harus WP. Mereka harus memiliki kemampuan ekonomi untuk bisa membayar pajak.
2. Kehidupan Manusia adalah Tanda-tanda, dan Simbol.