Virus Corona (Covid-19) telah memberi dampak di berbagai bidang di tanah air, termasuk dibidang pendidikan. sejak Sebelum pertengahan Maret 2020, Implementasi Dunia Pendidikan Kegiatan belajar adalah jarak jauh atau daring, tidak ada tatap muka di kelas sepeti biasanya.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) semacam ini Sebagai upaya untuk melaksanakan Cegah Covid-19 dari Bidang pendidikan berdasarkan kelompok usia anak rawan penyakit. Salah satu alasannya karena mereka belum bisa menjaga diri sendiri di lingkungan. Atas dasar ini pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka disekolah diganti on line.
Tidak bisa dipungkiri Pembelajaran jarak jauh (PJJ) semacam ini, sudah banyak kendala yang dialami oleh guru, siswa, ataupun orangtua. Dalam mendampingi siswa belajar di rumah, dalam sebuah Riset yang dilakukan oleh penulis, banyak dari orang tua mengaku mengalami kesulitan Mengatur anak-anaknya belajar di rumah. Berikutnya beberapa orang tua juga kesulitan mengatur waktu dalammenemani anak belajar dan mengerjakan tugas. Beberapa orang tua yang lain juga merasa kesulitan memahami materi yang diberikan.
Dari beragam respon yang disampaikan oleh orang tua mengenai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang telah dilakukan beberapa minggu terakhir ini. Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap orang tua terkait pendapat mereka tentang setuju atau tidaknya pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka. Diketahui bahwa mayoritas dari mereka (orang tua) sangat setuju dengan adanya pembelajaran tatap muka dimasa pandemi ini, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sriyati (salah satu orang tua murid) mengatakan " kalau saya sih, sangat setuju dengan pembelajaran tatap muka, kalau belajar online itu anak saja susah sekali disuruh belajar, apalagi waktu untuk mengajari anak materi yang gurunya kirim itu tidak ada karna saya sehari-hari sibuk diladang". Meskipun demikian ada juga orang tua yang tidak setuju dengan adanya pembelajaran tatap muka dimasa pandemic ini salah satunya pendapat dari Bu Usil ( orang tua murid kelas 3) " kalau saya kurang setuju ya dnegan ini (pembelajaran tatap muka) saya piker anak-anak kelas rendah belum bisa menjaga diri, dalam artian anak kecil itu masih susah dibilangin untuk selalu bisa menjaga protocol kesehatan, seperti memakai asker, kadang mereka itu masih sering buka tutup masker".
Selain itu, ada juga beberapa orang tua yang khawatir dengan adanya pelaksanaan pembelajaran tatap muka dikarenakan ada banyak bermunculan cluster Covid19 di dunia pendidikan. Ada banyak informasi dari media masa yang memberikan informasi tentang munculnya cluster covid19 yang muncul di dunia pendidikan setelah dilaksanakan pembelajaran tatap muka, hal ini diungkapkan oleh Istikomah " kalau saya sih sebenarnya setuju ya dengan adanya pembelajaran tatap muka disekolah, hanya saaja ada beberapa halyang membuat saya khawatir, salah satunya itu saya sering mendengar berita mengenai adanya clusterbaru dari sekolah-sekolah setelah diadakanya pembelajaran tatap muka."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H