Lihat ke Halaman Asli

Wahyu M.A Sitompul ST

Wahyu M.A Sitompul ST

Essensi Pancasila

Diperbarui: 20 Juni 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi 4 Pilar oleh Aanggota MPR RI Prof. Asc. Dr. Darmadi Durianto/dokpri

Prof. Asc. Dr. Darmadi Durianto adalah seorang Anggota MPR-RI yang sekaligus juga adalah Anggota Komisi VI DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan memberikan statement bahwa tujuan diadakannya Sosialisasi Empat Pilar ini adalah untuk mengingatkan kembali makna dan essensi dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUDNRI) Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, yang salah satu fungsinya adalah dapat membingkai setiap perbedaan sebagai harmoni nan elok.

"Para penggagas Pancasila sangat memahami bagaimana kultur bangsa ini yang tidak mungkin dapat diseragamkan karena terdiri dari berbagai jenis suku bangsa, namun masih bisa dipersatukan dalam kesatuan Negara Republik Indonesia. Presiden Sukarno sebagai penggali dan juga penggagas Pancasila melalui pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 memiliki visi misi kedepan bagi keberlangsungan bangsa Indonesia, dan juga agar kita semua senantiasa dapat hidup harmonis dalam keberagaman budaya," ujar Prof. Asc. Dr. Darmadi Durianto, di bilangan Restaurant Empurau jalan KH. Moh. Mansyur No.88 RT. 01 RW. 14 Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kamis, (9/5/2024) lalu.

Adapun perlunya pemahaman akan Pancasila sebagai Ideologi berbangsa dan bernegara sudah seharusnya ditanamkan sejak dini kepada generasi yang akan datang agar tidak ada lagi pemikiran - pemikiran atau pun Tindakan - tindakan yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan generasi masa kini dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karena sampai saat ini masih ada beberapa kelompok masyarakat yang masih ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang menurut mereka bisa mengalahkan Pancasila, sehingga negara wajib melindungi keutuhan bangsa dan negara dengan segala kewenangan yang dimilikinya.

Agar ideologi benar - benar mampu menampung aspirasi para pendukungnya untuk mencapai tujuan, maka ideologi harus bersifat dinamis, terbuka, antisipatif yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan era zaman terutama di era zaman globalisasi ini. Suatu negara harus memiliki landasan nilai, dasar nilai serta asas kerohanian yang jelas yang dapat memberikan arahan, motivasi, serta visi misi bagi bangsa dan negara dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin tidak menentu saat ini.

Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai - nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga dapat memiliki kemampuan yang reformatif untuk dapat memecahkan semua permasalahan faktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan ilmu pengetahuan serta era zaman yang makin berubah kearah yang tidak menentu saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline