Lihat ke Halaman Asli

Duka Bintaro

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1386600577419935874

Siang hari ini (Senin, 09/12/13) dunia perkereta apian di Indonesia mengalami duka yang mendalam. Sekitar pukul 11.20, KRL Commuterline jurusan Serpong-Tanah Abang mengalami kecelakaan, yaitu menabrak truk tangki pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro. Mirisnya, kecelakaan kereta ini membuat gerbong satu dan dua KRL yang notabene gerbong khusus wanita terbakar karena ledakan yang ditimbulkan dari tabrakan gerbong masinis dengan truk tangki pertamina yang memaksa melintasi palang kereta api ketika palang sudah ditutup. Sampai dengan malam ini, korban luka yang telah diketahui sebanyak 86 orang dan informasi terakhir (masih simpang siur) korban meninggal sebanyak 7 orang. Salah satu di antara korban meninggal adalah masinis, assistent masinis, teknisi dan penumpang dari KRL Commuterline tersebut. Saya yang merupakan salah satu konsumer dari Kereta Api Indonesia sangat menyayangkan dan merasakan duka yang mendalam atas kejadian tersebut. Bagi saya, kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat nyaman dan cukup aman dibanding dengan transportasi lain, walaupun transportasi ini masih memiliki cukup banyak kekurangan dan masih banyak yang harus diperbaiki. Dapat dilihat dari tahun ke tahun PT. KAI meningkatkan pelayanan yang prima bagi masyarakat yang memakai sarana transportasi ini. Mulai dari meningkatkan kenyamanan para penumpang dengan pembenahan stasiun di seluruh DAOP perkereta apian di Indonesia hingga meningkatkan kualitas kereta api itu sendiri. Kecelakaan kereta api di Bintaro pada siang hari tadi mengingatkan kembali kepada tragedi kereta api bintaro 26 tahun silam. Ditilik dari pengalaman yang terdahulu, ada beberapa hal yang menyebabkan kecelakaan pada perkereta apian di Indonesia, antara lain adalah pada sumber daya manusia, kesadaran diri dan disiplin dari masyarakat yang masih belum memadai dan kebijakan dari pemerintah dalam memenuhi sarana dan prasarana transportasi di Indonesia. Diharapkan PT KAI melahirkan sumber daya yang berkualitas dalam perkereta apian di Indonesia, sehingga meminimalisir kecerobohan dari karyawan dan tentunya akan menekan tingkat kecelakan kereta api di Indonesia. Peran serta masyarakat juga diperlukan untuk menekan kecelakaan perkereta apian di Indonesia. Karena seperti yang kita tahu, tidak menutup mata bahwa sedikit banyak masyarakat juga menyumbang andil dalam kecelakaan perkereta apian di Indonesia. Salah satu cara meningkatkan kesadaran dan disiplin dari masyarakat, yaitu seperti tidak menerobos palang kereta api yang sudah ditutup, disiplin dalam mengantri dan melewati palang kereta, dan tertib untuk membeli tiket kereta sehingga kereta tidak mengalami overload sehingga penumpang tidak naik di atap kereta yang nantinya akan membahayakan keselamatannya. Selain itu pemerintah juga harus memiliki kebijakan dan peraturan yang tegas, yaitu memberikan sanksi terhadap masyarakat atau pengemudi yang nekat menerobos masuk palang kereta api yang sudah ditutup. Pemerintah juga diharapkan menegakkan peraturan untuk penumpang kereta liar, sehingga tidak ada penumpang yang sembarang naik dan membuat kereta api overload. Peran serta pemerintah juga sangat diperlukan dalam meningkatkan sarana prasarana perkereta apian, seperti melengkapi pos jaga dengan palang pintu kereta api yang berfungsi dengan baik dan penjaga dari palang pintu tersebut juga harus diperhatikan, baik keahliannya sampai kesejahteraannya. Salam Perkereta Apian Indonesia.. Semoga kelak menjadi alat transportasi yang unggul dan selalu mengusahakan yang terbaik :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline