Lihat ke Halaman Asli

Hikmah Ramadhan

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki bertompang dagu
menerawang haluan perahu
pikirannya tak tentu
menyibak udara beku

sinar mentari malumalu
percikkan ombak berlalu
getar bibir bisu
entah apa yang dimau

Pekik burung camar
lelaki menoleh
dipungutnya remah remah
roti tawar
kibaskan tangan acuh

Hari menjelang senja
setanak nasi membayang
getir menyergap cepat
hancur laut
juga harapannya
sementara setumpuk utang
didepan mata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline