Lihat ke Halaman Asli

Wahyu

Mahasiswa

Strategi Leadership

Diperbarui: 27 Juni 2024   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strategi Leadership melibatkan penetapan visi dan arah organisasi, menyelaraskan orang dan sumber daya untuk mencapai tujuan, dan beradaptasi terhadap perubahan secara efektif. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis, mengantisipasi tren masa depan, dan mengambil keputusan yang mendorong kesuksesan jangka panjang. Pemimpin strategis yang efektif juga menginspirasi dan memotivasi tim mereka, mendorong inovasi, dan menjaga kesadaran terhadap lingkungan internal dan eksternal.

organisasi memiliki kemampuan yang cukup untuk mengambil keputusan yang tepat dalam usaha menemukan solusi terhadap permasalahan yang timbul di dalamnya.
*Pemimpin mampu mengarahkan tim untuk menyusun target pekerjaan yang mudah untuk dicapai dalam satu struktur organisasi sebagai pemegang kekuasaan dalam mewujudkan sebagian fungsi dan tugas organisasi.
*Pemimpin berusaha untuk membangun hubungan informal dalam rangka mengimbangi hubungan kerja formal yang tidak statis dan kaku.
*Pemimpin dalam mewujudkan dan membina kerjasama dilakukan dengan orientasi pada posisi atau kedudukan anggota.
*Pemimpin kurang aktif menciptakan dan mengembangkan kegiatan organisasi karena cenderung menyukai perubahan dan perkembangan.
*Pemimpin lamban dalam mengambil keputusan yang didasarkan atas tata hubungan kerja sebagai proses kerja yang dibakukan atau sesuai prosedur dan mekanisme kerja.
*Pemimpin lebih menyukai pekerjaan rutin yang statis dan beresiko rendah.
b.Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pengembang dan Pembangun Organisasi (Developer)
*Pemimpin sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan dan membina kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
*Pemimpin bekerja secara teratur dan bertanggung jawab sehingga efektivitas dan efisiensi kerja tinggi dalam menggerakkan bawahan.
*Pemimpin mau dan mampu mempercayai orang lain dalam melaksanakan pekerjaan, dengan memberikan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
*Pemimpin selalu berusaha meningkatkan kemampuan kerja anggota organisasi sebagai bawahannya, agar prosesnya selalu sesuai dengan standar kualitas kerja.
*Pemimpin memiliki kemauan dan kemampuan yang positif dalam menghargai, menghormati dan memberdayakan anggota organiasi/bawahan sebagai subyek.
*Pemimpin memiliki kemauan dan kemampuan membina hubungan manusiawi yang efektif di dalam dan diluar jam kerja.
*Pemimpin meyakini bahwa anggota organisasi atau bawahan merupakan individu/manusia yang mampu bertanggung jawab apabila diberi kesempatan sesuai dengan batas-batas potensi yang dimilikinya.
c.Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Eksekutif (Executive)
Tipe kepemimpinan demokratis sesuai dengan pengertian atau makna perkataan eksekutif yang berarti pemimpin pelaksana.
*Memiliki keyakinan bahwa orang lain khususnya anggota organisasi memiliki kemampuan yang cukup untuk mengambil keputusan yang tepat dalam usaha menemukan solusi terhadap permasalahan yang timbul di dalamnya.
*Pemimpin mampu mengarahkan tim untuk menyusun target pekerjaan yang mudah untuk dicapai dalam satu struktur organisasi sebagai pemegang kekuasaan dalam mewujudkan sebagian fungsi dan tugas organisasi.
*Pemimpin berusaha untuk membangun hubungan informal dalam rangka mengimbangi hubungan kerja formal yang tidak statis dan kaku.
*Pemimpin dalam mewujudkan dan membina kerjasama dilakukan dengan orientasi pada posisi atau kedudukan anggota.
*Pemimpin kurang aktif menciptakan dan mengembangkan kegiatan organisasi karena cenderung menyukai perubahan dan perkembangan.
*Pemimpin lamban dalam mengambil keputusan yang didasarkan atas tata hubungan kerja sebagai proses kerja yang dibakukan atau sesuai prosedur dan mekanisme kerja.
*Pemimpin lebih menyukai pekerjaan rutin yang statis dan beresiko rendah.

organisasi memiliki kemampuan yang cukup untuk mengambil keputusan yang tepat dalam usaha menemukan solusi terhadap permasalahan yang timbul di dalamnya.

•Pemimpin mampu mengarahkan tim untuk menyusun target pekerjaan yang mudah untuk dicapai dalam satu struktur organisasi sebagai pemegang kekuasaan dalam mewujudkan sebagian fungsi dan tugas organisasi.

•Pemimpin berusaha untuk membangun hubungan informal dalam rangka mengimbangi hubungan kerja formal yang tidak statis dan kaku.

•Pemimpin dalam mewujudkan dan membina kerjasama dilakukan dengan orientasi pada posisi atau kedudukan anggota.

•Pemimpin kurang aktif menciptakan dan mengembangkan kegiatan organisasi karena cenderung menyukai perubahan dan perkembangan.

•Pemimpin lamban dalam mengambil keputusan yang didasarkan atas tata hubungan kerja sebagai proses kerja yang dibakukan atau sesuai prosedur dan mekanisme kerja.

•Pemimpin lebih menyukai pekerjaan rutin yang statis dan beresiko rendah.

b.Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Pengembang dan Pembangun Organisasi (Developer)

•Pemimpin sangat mahir dalam menciptakan, mengembangkan dan membina kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline