Berkembang mengikuti kemajuan zaman, sudah selayaknya industri pariwisata masa kini memanfaatkan sarana digital sebagai strategi promosi. Era digital sekarang ini memberikan berbagai kemudahan bagi kegiatan manusia dan sudah menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Hal tersebut dilihat dari masyarakat tidak pernah lepas dari ketergantungan akan smartphone, tercatat tahun 2017 jumlah pengguna smartphone di Indonesia sebesar 85,6 juta dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh industri pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal ataupun mancanegara melalui pengembangan e-tourism sebagai strategi promosi zaman now. E-tourism memberikan kemudahan bagi para turis dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
E-tourism mentransformasikan promosi konvensional menjadi promosi berbasis digital. Promosi ini lebih murah biayanya dibandingkan dengan promosi secara konvensional yang menghabiskan banyak biaya, seperti yang diungkapkan Menteri Pariwisata RI Arif Yahya "Biaya lewat digital itu kalau dibandingkan dengan konvensional ialah sepertiganya. Sepertiga biaya tapi berdampak dua per tiga.
Sedangkan konvensional malah sebaliknya. Jadi lebih baik mana?". Penerapan digital marketing ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk mengenalkan pariwisata nusantara pada dunia.
Menurut Menpar, E-Tourism adalah platform digital yang menghubungkan seluruh stakeholder pariwisata, mempermudah proses perizinan, mengintegrasikan seluruh kegiatan pariwisata serta memberikan kemudahan bagi seluruh wisatawan menjelajahi pesona Indonesia melalui aplikasi yang mudah digunakan, kapan pun dan di mana pun.
Pemerintah selaku stakeholder sudah seharusnya mulai serius menggarap E-Tourism sebagai upaya pengoptimalan kunjungan wisatawan dalam rangka tercapainya peningkatan devisa negara sesuai program kerja Nawa Cita.
Pengoptimalan potensi pariwisata tidak hanya berada dalam arah pembenahan lokasi maupun objek wisata, namun harus diikuti dengan pemafaatan teknologi internet dalam melakukan promosi serta pemesanan langsung oleh wisatawan melalui penerapan E-tourism.
Pemerintah mengintegrasikan semua komponen jasa layanan pariwisata dalam satu aplikasi. E-tourism dapat menjembatani antara wisatawan dengan para pelaku dibidang pariwisata seperti pelaku usaha transportasi, penginapan, pengelola tempat wisata, dan sebagainnya.
Sapta Nirwandar mengungkapkan "E-Tourismmerupakan terobosan yang bagus. Di era digital, orang lebih senang memperhatikan telepon genggamnya. Mereka menuntut yang serba mudah dan cepat. Sarana digital dapat memenuhi keinginan itu. Promosi ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan baik secara kualitas maupun kuantitas".
Melihat hal ini sudah selayaknya industri pariwisata mulai melirik E-tourism untuk dijadikan ujung tombak dalam menangkap wisatawan secara menyeluruh baik luar negeri maupun dalam negeri.