Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Indrawi

Hi, i'am a blogger

Google Meluncurkan Gemini: Langkah Ambisius Google di Era Baru Kecerdasan Buatan

Diperbarui: 8 Desember 2023   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dunia Artificial Intelligence (AI) terus berkembang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang dirasakan oleh manusia. Meski memberikan manfaat besar, teknologi ini juga membawa dampak negatif, seperti pergeseran pekerjaan karena kemampuan AI yang dapat dilakukan dengan harga yang lebih efisien.

Setelah peluncuran OpenAI beberapa waktu lalu, kini giliran Google yang tak ingin ketinggalan dengan merilis AI. Dalam langkah ambisius untuk memperkokoh posisinya di ranah kecerdasan buatan, Google secara resmi memperkenalkan model terbarunya yang diberi nama "Gemini." Acara peluncuran ini dihadiri oleh pakar teknologi, pengembang, dan media di markas besar Google di Mountain View, California.

Gemini, dirancang sebagai platform kecerdasan buatan canggih, diumumkan oleh CEO Google, Sundar Pichai, sebagai pesaing utama di industri kecerdasan buatan, termasuk OpenAI. Pichai menyatakan keyakinannya bahwa Gemini akan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan teknologi ke depan di era kecerdasan buatan.

"Ini adalah awal dari era baru AI di Google, era Gemini," kata Pichai sebagaimana dikutip The Verge, pada 6 Desember 2023.

Gemini menawarkan kemampuan pembelajaran mesin yang mendalam, adaptasi kuat terhadap lingkungan yang berubah, dan integrasi yang mulus dengan produk dan layanan Google yang sudah ada. Google menekankan komitmennya terhadap etika kecerdasan buatan, dengan memperhatikan nilai-nilai keberlanjutan, keamanan, dan keadilan.

Gemini bukan hanya satu model AI, melainkan memiliki variasi yang berbeda. Salah satunya adalah Gemini Nano, versi yang lebih ringan yang dirancang khusus untuk berjalan secara offline di perangkat Android. Kemudian, terdapat Gemini Pro, versi yang lebih canggih yang akan segera mendukung berbagai layanan AI Google, dan akan menjadi tulang punggung untuk Bard mulai hari ini.

Tak hanya itu, terdapat juga model yang lebih mumpuni, yaitu Gemini Ultra. Model ini dianggap sebagai Language Model (LLM) terkuat yang pernah dibuat oleh Google, dan tampaknya didesain terutama untuk digunakan di pusat data dan aplikasi perusahaan.

Reaksi terhadap peluncuran Gemini bervariasi, tetapi banyak pakar industri melihatnya sebagai langkah signifikan dalam persaingan ketat di dunia kecerdasan buatan. Pesaing utama, termasuk OpenAI, IBM Watson, dan Microsoft Azure, kini dihadapkan pada tambahan pesaing serius yang dapat memperkaya ekosistem kecerdasan buatan.

Meskipun belum jelas bagaimana Gemini akan memengaruhi dinamika industri kecerdasan buatan, persaingan ini diprediksi akan mendorong inovasi lebih lanjut dan memberikan manfaat bagi pengembangan teknologi ke depan. Waktulah yang akan menentukan bagaimana Gemini diterima oleh komunitas pengembang dan dampaknya terhadap tren kecerdasan buatan secara keseluruhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline