Salam satu jiwa : AREMA
Salam satu jiwa : INDONESIA
UKM : JAYA, JAYA, JAYA...
Semangat perekonomian mengawali masuknya acara JNE Kopiwriting sore itu. Rabu, tanggal 11 September 2019. Sebuah acara temu jurnalist yang terdiri dari blogger kompasiana dan juga wartawan media massa yang diundang langsung oleh kompasiana. Bertempat di Vargo Kitchen kota Malang, acara yang bertajuk "Membawa UMKM Lokal ke Era Ekonomi Digital" tersebut berlangsung cukup meriah.
Acara di Malang tersebut merupakan rangkaian roadshow JNE yang keempat setelah menyambangi kota Bandung, Padang dan Banjarmasin. Sementara dua kota lagi yaitu Yogyakarta dan Cirebon akan jadi agenda roadshow selanjutnya.
Pak Windhu Abiworo, Kepala Cabang JNE Malang mengawali acara di Malang dengan pernyataannya yang cukup mengena. Bahwa JNE hadir sebagai mitra para pelaku UMKM untuk maju berkembang.
Salah satu program yang jadi unggulannya adalah program "Rumah UMKM". Program tersebut bekerja sama dengan dinas pemerintahan setempat untuk pemberian materi kepada para pelaku usaha mikro. Diantaranya terkait pelatihan, coaching clinic berupa branding, packaging dan juga digital marketing. Artinya JNE sudah dari dulu siap menyambut era digital dan mengajak para usaha UMKM untuk ikut terlibat di dalamnya.
Diungkapkan oleh Pak Whindiarto Yudistiro atau yang akrab disapa pak Adis selaku Head of sales marketing JNE Malang, bahwa selama 29 tahun berdiri ini JNE sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang pengiriman dan pendistribusian semakin memperluas bidang usahanya. Bukan hanya berfokus pada pengiriman regional saja. Namun juga sudah merambah ke tingkat nasional dan internasional.
Kabarnya sudah ada 250 kantor operasional hingga lebih dari 7000 outlet di seluruh Indonesia, yang sudah dipersiapkan untuk membantu para pelaku usaha dalam pendistribusiannya. Bentuk barang yang bisa dikirimkan pun bukan hanya bentuk padat. Tapi semacam rawon atau bakso presiden juga bisa didistribusikan lewat JNE.
Wadah tersebut tentu saja menjadi angin segar bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro. Dimana mereka masih berjalan di industri 1.0 dengan gerobak dorongnya, lapaknya di pasar atau toko kelontong. Karena selama ini mereka hanya mengandalkan satu jalur saja untuk memasarkan produknya. Sementara perekonomian kita saat ini sudah memasuki industri 4.0. Dimana untuk menjalankan sebuah usaha, tidak perlu lagi susah payah berjalan dengan gerobak atau lapak. Tapi sudah ada tingkatan dan sistem yang bisa dijalankan melalui teknologi. Sehingga sistemlah yang menjalankan perekomian tersebut. Hasil pemasarannya pun akan lebih luas.