Lihat ke Halaman Asli

Kembali Kepada Jati Diri Bangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sejarah Panjang perjuangan Bangsa Indonesia yang terlahir pada 28 Oktober 1928 Meletakan Pancasila sebagai Dasar Indonesia Merdeka (DIM) Pada 1 Juni 1945 dan Memproklamasikan Kemerdekaan Bangsa Indonesia Pada 17 Agustus 1945 serta Membentuk Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan Satu sifat yaitu ‘Komitmen Untuk Mengangkat Harkat Dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli” olehnya itu disinilah bisa Kita  katakana Bahwa NKRI, Bangsanya Terlahir terlebih dahulu dan membentuk Nergara kemudian.

Dengan menyatakan Bahwa 28 oktober 1928 adalah Lahirnya Bangsa Indoneseia bukan hanya di peringati sebagai Kongres Pemuda II , 1 juni 1945 adalah hari Di Tetapkanya Pancasila sebagai Dasar Indonesia Merdeka bukan hari Lahir Pancasila dan 17 Agustus 1945 adalah Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia Bukan HUT RI serta 18 agustus 1945 Negara di bentuk dengan disahkanya UUD 1945 sebagai konstotusi.Ini mengindikasikan Bahwa NKRI memiliki Filosofi yang Berbeda di seluruh dunia Dimana Bangsanya sebagai fondasi dan Negara sebagai Bangunan.

Inilah kebenaran sejarah Bangsa Indonesia dimana telah Terlahir, Merdeka dan membentuk Negara dengan satu cita-cita yaitu Komitmen Untuk Mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia Asli maknanya Bahwa NKRI terbangun sesuai dengan Hukum Alam (Sunahtullah) .

Dengan mengingati cita-cita Bangsa Indonesia terlahir,Merdeka dan Membentuk Nagara yaitu Mengangkat harkat Dan Martabat Hidup ini menjadi hukum karena memiliki karakteristik Pasti,tetap dan dapat diterima oleh siapapun juga.

Hukum Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli ini kemudian tumbuh menjadi Pancasila sebagai dasar Indonesia Merdeka (DIM)

Pancasila harus menjadii sikap keberpihakan Bangsa Indonesia terhadap: pertama Tuhan Yang Maha Esa, kedua Manusia yang adil dan beradab, ketiga Usaha menjaga keutuhan bangsa, keempat Rakyat yang dipimpin oleh hikmat (orang – orang yang selalu menambah ilmu pengetahuan) dalam permusyawaratan/ perwakilan (lembaga bangsa dan lembaga Negara), dan kelima Tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sikap keberpihakan tersebut merupakan cerminan pola berpikir yang mendekatkan kebenaran relatif ke kebenaran absolut.

disinilah Pancasila akan terbangun sebagai Dimensi atau Ukuran.

Pancasila Sebagai Dimensi maka akan terbangun dimensi Kehidupan Berbagsa dan bernegara Bangsa Indonesia dimana Pancasila sebagai Keyakinan  standar yang mengstandarkan  Budaya (pola Berpikir) Bangsa Indonesia yang beraneka ragam sehingga keluar standar nilai Badaya yaitu kreativisme. Kreativisme sebagai standar nilai Budaya mengstandarkan Nilai Aturan Dasar Bangsa Indonesia yang beraneka ragam sehingga keluar standar nilai Aturan dasar yaitu Gotong Royong.

Gotong Royong sebagai standar Nilai Aturan Dasar mengstandarkan nilai Interaksi sosial sehingga keluar standar nilai Interaksi sosial yaitu Mufakat. Mufakat sebagai standar Nilai Interaksi Sosial mengstandarkan Dinamika Politik bangsa Indonesia yang beraneka ragam sehingga keluar standar Nilai Dinamika Politik yaitu Musyawarah. MUsyawarah sebagai standar Nilai Dinamika Politik Mengstandarkan Nilai Ekonomi sehingga keluar standar Nilai ekonomi yaitu Lumbung.

Lumbung sebagai standar nilai Pembangunan Ekonomi mengstandarkan Lingkungan bangsa indonesia yang beraneka ragam sehingga keluar standar nilai Lingkungan yaitu Sistem Tanah Adat.

Dimensi atau Ukuran-ukuran (budaya,Aturan Dasar,Sosial,Politik,Ekonomi dan lingkungan) ini akan menetukan kesinambungan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara Bangsa Indonesia. Disinilah maka Pemimpin-Pemimpin harus menambah Ilmu pengetahuanya setiap saat sehingga Keadilan sosial dapat terwujud.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline