Sabtu (6/7/2024), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT-18) UIN Walisongo Semarang yang diterjunkan di 12 desa khususnya Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal. Salah satu posko KKN MIT-18 tepatnya yaitu Posko 50 yang berlokasi di Rumah bapak RT (Rukun Tetangga) 05/RW (Rukun Warga) 01, Kecamatan Ringinarum, Desa Wungurejo,Dusun Krajan. KKN Posko 50 menjalankan program kerja perdananya yaitu ikut serta dan berkontribusi untuk mengikuti kegiatan Posyandu.
Posyandu merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu. Posyandu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan anak, ibu hamil, dan lansia. Kegiatan Posyandu meliputi pemeriksaan kesehatan secara rutin, mulai dari tumbuh kembang anak sampai lansia. Hari ini di Kecamatan Ringinarum, Desa Wungurejo, Dusun Krajan RT 05/RW 1 , mengadakan kegiatan Posyandu rutin di setiap Dusun untuk sasarannya yaitu balita, ibu hamil, sampai lansia.
Dalam kegiatan di RT 05/RW 01, Mahasiswa KKN Posko 50 ikut serta dalam pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, lingkar kepala,lingkar perut dan berat badan serta dilakukannya konsultasi kesehatan bagi ibu hamil.
Pengecekan gula darah dan Tensi pun diikuti oleh para ibu-ibu hamil dan beberapa mahasiswa KKN Posko 50. Kegiatan tersebut tetap di monitoring dan di bantu oleh 2 petugas Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Kecamatan Ringinarum serta ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kader Posyandu Desa Wungurejo ± sebanyak 8 orang.
Hal ini dilakukan secara rutin dan bergantian di Posyandu yang tersebar di Desa Wungurejo selama 2 minggu sekali. Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan snack juga dilakukan guna memberikan benefit serta antusias masyarakat supaya bisa memberikan asupan gizi yang baik bagi balita,ibu hamil, lansia serta meningkat antusiasme masyarakat terhadap kegiatan posyandu.
Antusiasme masyarakat Dusun Krajan, terutama para ibu hamil, Lansia dan balita sangat terlihat. Hal ini menampakkan kepedulian masyarakat khususnya para ibu terhadap pola tumbuh kembang anak, mengingat banyaknya kasus stunting yang begitu tinggi di kecamatan Ringinarum disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran orang tua dalam memilah serta memilih makanan bergizi untuk anak serta tensi darah yang tinggi terutama pada ibu hamil dan lansia.
Penulis: Medinfo KKN MIT-18 posko 50 UIN Walisongo Semarang 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H