Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum dan Pembelajaran dalam Perkembangan Peserta Didik

Diperbarui: 13 Juni 2023   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DALAM PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Wahyu Eka Dewi Anggraini

Mahasiswa Program Studi-BK-FKIP-UKSW Salatiga

Kurikulum adalah salah satuh komponen yang memegang peranan penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum akan memberikan arah dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pengajaran di sebuah institusi, khususnya di lembaga-lembaga pendidikan formal. Kurikulum pada masyarakat primitif amat menonjol kompetisi sebagai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum proses pendidikan tidak akan berjalan terarah dengan baik. Bahkan secara ekstrim bisa dikatakan, jika tidak ada kurikulum maka sekolah tidak akan ada proses pendidikan dan pengajaran. Hal itu karena yang menentukan aktivitas proses pendidikan berupa kegiatan pembelajaran semuanya ditentukan dalam kurikulum. Dengan mempelajari peristiwa-peristiwa di dalam sejarah pendidikan akan diketahui, bahwa pengembangan kurikulum berdasarkan mata pelajaran asal-usulnya juga dari pengembangan kurikulum berdasarkan kompetensi.

Berbicara tentang kurikulum, bukan berarti hanya berbicara tentang buku atau bahan ajar apa saja yang harus kepada peserta didik, atau hanya berbicara tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, bagaimana metode atau strategi yang harus dilakukan guru agar siswa dapat menguasai bahan ajar yang diajarkan oleh guru (Lase, 2015). Hal ini penting, karena pengelolaan kurikulum yang baik, akan menghasilkan pendidikan yang baik. Begitu pentingnya pengembangan kurikulum dalam pendidikan, namun selama ini tugas guru hanya berperan sebagai pelaksana. Guru hanya nampak sebagai tenaga teknis saja dalam menjalankan kurikulum. Akibatnya kurikulum berbentuk seragam di seluruh Indonesia, tidak kreatif dan tidak memiliki inovasi pembelajaran. 

Oleh karena itu, untuk menghilangkan pandangan buruk ini, maka tulisan ini mencoba untuk membangunkan kembali peran guru dalam upaya pengembangan kurikulum, agar pendidikan menjadi lebih baik. Dalam proses belajar, kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum anak dapat menjadi individu yang lebih berkembang dalam proses pendidikannya, dengan menjadikan manusia yang berpengetahuan dan kurikulum juga dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, sosial budaya masyarakat, potensi daerah serta peserta didik.

Dalam proses belajar, kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum anak dapat menjadi individu yang lebih berkembang dalam proses pendidikannya, dengan menjadikan manusia yang berpengetahuan dan kurikulum juga dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, sosial budaya masyarakat, potensi daerah serta peserta didik. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. 

Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, provinsi, ataupun seluruh negara. Hal tersebut ditandai dengan guru sudah melakukan pendekatan saintifik, yakni berusaha menjadikan siswa aktif dalam belajar. Oleh karena itu, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Sedangkan murid melakukan pengembangan diri dan berupaya untuk memecahkan masalah dalam kegiatan pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline