Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir ini membuat sebagian masyarakat merasa bosan dengan keadaan ini. Hal itu mengakibatkan semakin menurunya tingkat patuhnya terhadap protokol Kesehatan itu sendiri, pernyataan itu juga disampaikan oleh satgas Covid-19 pada siaran persnya pada tanggal 16 Desember 2020 kemarin. Seperti halnya pemakaian masker di area public dan mencuci tangan yang menurun
Mahasiswa UMM kelompok 50 Gelombang 14 yang tengah melakukan kegiatan PMM di desa Karang Ploso Wetan Dusun Kepuharjo membuat alat cuci tangan otomatis berbasis jarak menggunakan sensor IR (Infrared) dan pengering tangan menggunakan hairdryer yang dimodif sedemikian rupa.
Alasan pembuatan alat tersebut selain untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protocol Kesehatan pandemic covid ini alasan kami membuat alat ini adalah background dari anggota kelompok ini adalah dari jurusan Teknik Elektro yang erat sekali berhubungan dengan alat otomasi. Proses pembuatan alat ini menghabiskan waktu hingga 9 hari, mulai dari pembelian alat dan bahan, perancangan rangka hingga perancangan sensor.
" Meskipun kami berasal dari background Teknik Elektro tetap saja menemui kendala dalam proses perakitan seperti salah dalam hal pemasangan kabel " ujar Izzat, salah satu anggota PMM kelompok 50.
Cara kerja alat ini sangatlah mudah, yakni meletakkan tangan dibawah saluran air/sabun, kemudian secara otomatis akan keluar air/dan sabun. Untuk Penggunaan Hand Dryer menggunakan sistem saklar, setelah cuci tangan dan ingin mengeringkan tangan menggunakan alat tersebut hanya tinggal meng On kan melalui saklar yang sudah didesain sedemikian rupa
Pemberian alat ini dilakukan bebarengan dengan penutupan PMM pada Rabu (13 Januari 2021), tak lupa juga melakukan sosialisasi mengenai covid-19 masih ada dan nyata. Selain itu juga kelompok PMM UMM ini melakukan demo alat bagaimana penggunaan alat tersebut digunakan. Kegiatan tersebut dilakukan ketika selesai sholat maghrib berjamaah di mushola terebut. Semoga alat cuci tangan ini bisa mengangkat Kembali kepatuhan protocol Kesehatan bagi warga saya, dan saya berterima kasih kepada PMM Kelompok 50 ini telah membuat alat ini" ujar Kepala Dusun Karang Ploso Wetan Bapak Imam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H