Lihat ke Halaman Asli

OLGA, Terima Kasih Telah Mengingatkan Kami

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jumat, 27 Maret 2015, sekitar pukul 21.00 Wita, saya membaca sebuah postingan kawann saya di jejaring sosial Facebook. Postingan itu memuat berita duka, yang mengabarkan meninggalnya seorang aktor, presenter sekaligus komedian Indonesia, Yoga Syahputra yang lebih dikenal dengan nama Olga Syahputra.

Olga yang dilahirkan di Jakarta, pada 8 Februari 1983 silam, dikabarkan telah meninggal dunia di meninggal di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, karena penyakit meningitis yang sudah dideritanya pada usia 32 tahun. Kabar meninggalnya presenter Dahsyat itu, sontak membuat dunia hiburan tanah air berkabung. Olga Lovers (sebutan fans olga) berduka. UCapan selamat jalan, dan doa dari para fansnya mengalir seperti tak dapat dihentikan.

Salah satu akun di Facebook dengan nama akun Astan Yusuf, menyebutkan, bahwa "Salah satu ciri manusia yg meninggal dalam keadaan baik (khusnul khotimah) yaitu ketika ia meninggal banyak org yg turut mendoakannya. Semoga Olga Syahputra termasuk salah satunya, amiin.

Tulisan itu sontak membuat diri ini merenung. Bukan hanya, karena banyaknya orang yang memberikan predikat kepada olga sebagai orang yang baik. Tetapi diri ini merasa bahwa ajal benar-benar tak pernah menunggu momentum. Kematian datang ketia Sang Pencipta menghendaki. Jika harta, popularitas, dan nama besar menjadi pertimbangan Tuhan untuk mencabut nyawa sesorang, mungkin seorang Olga yang dikenal diseluruh pelosok negeri, dengan popularitas yang sangat luar biasa, dan harta yang melimpah belum meninggalkan kita hingga saat ini. Mungkin juga seorang Mbah Surip yang sangat terkenal dan memiliki kekayaan yang luar biasa, masih menghibur kita sampai saat ini. Ataukah seorang Adi Firansyah seorang artis yang saat itu masih sengat ngetop, dan usianya masih muda serta ketampanannya yang memikat hati para penggemarnya masih kita lihat sekarang. Bahkan seorang ustad Jefri Al bukhori yang senantiasa kita rindukan tauziahnya mungkin juga sampai saat ini mesih mencerahkan kita.

Tetapi itulah ajal. Tak ada yang menyangka kapan dia datang menghamipiri kita. Tak ada kompromi soal kematian. Siapa yang menyangka orang yang terkenal, banyak duit, dan lagi trend dan dielu-elukan oleh penggemarnya, tiba-tiba meninggalkan semuanya. Semuanya itu ternyata tidak bisa menjamin akan eksistensi kita dimuka bumi ini.

Olga Syahputra, terima kasih sudah menghibur kami. Terima kasih telah mengingatkan kami akan pentingnya memanfaatkan hidup ini untuk hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih telah mengingatkan kami bahwa kematian itu tak jauh dari pelupuk mata kita. Terima kasih telah mengingatkan kami untuk lebih banyakmeluangkan waktu, menyembah kepadaNya. Terima kasih telah memprtegas kepada kami,

bahwa yang namanya kesehatan itu penting. Terima kasih karena telah meyakinkan kami, bahwa soal kesehatan bukan soal Rumah Sakit yang Mewah, tetapi soal kehendakNya.

Terima kasih Olga Syahputra. Selamat Jalan, semoga engkau diterima disisiNya, semoga Dia melapngkan alam kuburmu, menerima segala amal kebaikanmu, dan menempakanmu di SurgaNya. Semoga engkau senantiasa merasakan kebahagiaan, kemewahan di SurgaNya. Semoga engkau selamat di Akhirat, Amien, Amien, Amien Ya Robbal Alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline