Lihat ke Halaman Asli

Wahyudi Nugroho

Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Bab 28: Desa Balitar (Cersil STN)

Diperbarui: 10 Juni 2024   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Setelah makan siang bersama dengan Sembada, dan menyilahkan Sembada beristirahat di kamar tamu depan rumah lagi, Ki Wangsa Jaya duduk di serambi belakang ditemani anaknya.

Saat itu adalah kesempatan bagi Ki Wangsa Jaya menjajagi hati putrinya. Ia ingin tahu apa tanggapan putrinya atas pemuda yang telah diperkenalkan padanya.

"Gendis, apa pendapatmu dengan Sembada ?"

"Maksud ayah ?"

"Yah sebagai gadis apakah kau tidak punya pendapat terhadap seorang pemuda seperti Sembada ?"

"Ohhh. Ia gagah dan tampan."

"Hanya itu. Gagah dan tampan saja ?"

"Iya. Memangnya harus saya katakan apa ayah ?"

"Yah, apakah kau tidak tertarik andai dia jadi suamimu ?"

Tiba tiba Gendis Manis tertawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline