Lihat ke Halaman Asli

Wahyudi Nugroho

Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Bab.25. Aji Pameling (Cersil STN)

Diperbarui: 1 Juni 2024   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sembada telah bertekad mempelajari Aji Pameling. Sebagaimana pesan Ki Ardi alias Ki Kidang Gumelar, ia harus menambah perbendaraan ilmu. Juga memenuhi pesan gurunya, agar bisa saling berhubungan dengan kawan seperjuangan merebut kembali payung keramat Tunggul Naga.

Sebagai mahar ilmu itu ia harus puasa tiga hari. Tapi tidak perlu pati geni seperti saat memperoleh ilmu sirep dari ki Demang  Sentika.

Maka meski ia tengah puasa, Sembada bisa mengajak Sawung Kuning untuk berlatih bersama. Badannya masih kuat tak terasa melemah meski keringatnya bercucuran saat menempa Sawung Kuning dengan bertanding langsung di antara mereka.  Malah Sawung Kuning yang tenaganya cepat susut menghadapi kakak seperguruannya.

"Daya tahan kakang luar biasa. Aku tahu kakang sedang puasa, namun tenaga kakang tidak susut sama sekali."

"Semuanya hasil menempa diri. Meski kita telah berhasil menguasai semua jurus, tetap kita harus melatihnya rutin. Agar kecepatan, kemantapan dan daya tahan kita terus bertambah."

"Baik kakang nasehatmu akan aku laksanakan."

Sejak saat itu setiap hari mereka berlatih bersama. Banyak hal yang didapat Sawung Kuning.  Ternyata jurus olah kanuragan diperguruannya tidak sebatas yang ia tuntaskan diperguruan, namun masih banyak yang tidak ia ketahui. 

Bahkan ia mulai mendapat tuntunan untuk menguasai ilmu meringakan tubuh dari Sembada. Bagi adik seperguruannya Sembada telah jadi kitab ilmu yang berjalan, yang dapat diserap setiap ada kesempatan.

Sembada sendiri merasa wajib untuk meningkatkan ilmu adik seperguruannya. Ia mengharap Sawung Kuning kelak yang menggantikan gurunya. Sementara dirinya akan mengabdikan diri lewat jalur lain.  Seperti melaksanakan tugas sebagaimana diperintahkan Senopati Narotama.

Dalam pikirannya Pangeran Airlangga tidak mungkin berhenti berjuang untuk mengembalikan kejayaan Medang Kamulan. Tentu beliau sudah menyusun kekuatan tersembunyi yang setiap waktu akan digerakkan untuk membalas serangan kerajaan Wora wari. Negeri itu telah ditinggalkan sekutunya, bala tentara Sriwijaya telah ditarik pulang ke negerinya. Kekuatannya tentu jauh susut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline