Lihat ke Halaman Asli

LAPAS KELAS IIB BANJARBARU

Dikelola Humas Lapas Kelas IIB Banjarbaru

Penuhi Hak Kesehatan WBP, Lapas Banjarbaru Bersinergi dengan Puskesmas Cempaka Gelar Pemeriksaan Kesehatan PTM

Diperbarui: 21 Mei 2023   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebanyak 59 orang WBP dan 13 orang Pegawai  diperiksa kesehatannya oleh para Petugas Puskesmas Cempaka Petugas Klinik Pratama Lapas Banjarbaru/dokpri

Banjarbaru, Info_PAS - Lapas Kelas IIB Banjarbaru menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan para Petugas yang bertempat di Lapangan Tenis Lapas Banjarbaru, Sabtu (20/5/2023).

Kalapas Kelas IIB Banjarbaru, Amico Balalembang menyampaikan kegiatan ini merupakan sinergitas yang terjalin melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Puskesmas Rawat Inap Cempaka Kota Banjarbaru.

"kegiatan ini rutin kita lakukan setiap bulannya yang bertujuan untuk mencegah penyakit menular maupun tidak menular di kalangan Warga Binaan. Juga sebagai pemenuhan dari salah satu hak narapidana dan tahanan yaitu mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan gratis tentunya," terang Amico.

Kasubsi Perawatan Lapas Banjarbaru, Dedi Safitri menjelaskan deteksi dini PTM yang dilakukan meliputi pengecekan berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, kadar karbon monoksida (CO), kadar gula darah, kolesterol, asam urat, penyakit tidak menular (DB, Obesitas, Hipertensi).

"tercatat ada 59 orang WBP dan 13 orang Pegawai yang diperiksa kesehatannya oleh para Petugas Puskesmas Cempaka yang dibantu Petugas Klinik Pratama Lapas Banjarbaru. Dengan diketahuinya faktor risiko PTM secara dini pada seseorang maka pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan sedini mungkin," jelas Dedi.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Rawat Inap Cempaka, dr. Rosni Yuniarti menyampaikan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika mengidap PTM. Hal tersebut membuat kesadaran untuk memeriksakan diri kurang, sehingga banyak yang periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM tersebut.

"Penyakit tidak menular sendiri terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Rosni menyampaikan perubahan perilaku untuk melaksanakan gaya hidup sehat mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya PTM. Deteksi dini, pengendalian faktor resiko dan kontrol kesehatan serta minum obat teratur wajib dilakukan guna mencegah terjadinya PTM sebagai penyebab kematian terbanyak.

"Mari kita deteksi diri kita sendiri, temukan faktor resiko dan kendalikan faktor resiko tersebut sehingga tidak membawa kita ke PTM. Semoga kedepannya, kita lebih aware dan waspada akan resiko PTM ini dan rutin melaksanakan pemeriksaan di faskes terdekat minimal 6 bulan sekali," pungkas dr. Rosni. (Humas Lapas Banjarbaru)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline