Lihat ke Halaman Asli

Misteri Hilangnya Mantan Wakil Bupati Kotabaru

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1294499670632665377

Bisa berkenalan sekaligus mengenal pribadi beliau sungguh suatu kesempatan yang luar biasa. Sikap beliau yang low profile dan santun serta ramah membuat pribadi beliau begitu dekat dengan masyarakat Kotabaru. Namun siapa sangka pada pada Minggu (10/10/2010) tersiar kabar di beberapa koran lokal bahwa beliau menghilang. Laporan hilangnya mantan wabup tersebut disampaikan oleh anaknya Ronald kepada Mapolres Kotabaru. Dia sudah tidak bisa kontak dengan ayahnya sejak tanggal 30 September 2010 dan mengungkapkan kalau ayahnya (Fatizanolo) pada tanggal 14 Agusutus 2010 berangkat ke Jakarta untuk suatu urusan, dan itu hanya beberapa hari setelah upacara serah terima jabatan kepada pimpinan daerah yang baru. HP milik Fatizanolo tidak bisa dihubungi lagi dan saat Ronald melakukan penelusuran ke gerai telkomsel untuk meminta informasi diketahui bahwa nomor yang digunakan oleh ayahnya sudah terblokir. Hingga saat ini (8/1) sudah memasuki bulan ke lima hilangnya Fatizanolo dan keberadaan beliau menurut pihak keluarga belum diketahui bahkan rumah tempat tinggalnya yang berada di jalan raya Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara tersebut di pasang spanduk bertuliskan bahwa rumah tersebut tengah dilelang. Sebelum menjadi Wakil Bupati Kotabaru pria kelahiran Pulau Nias ini sempat menjabat Manajer Cabang PT Pelindo III Kotabaru, dan Pangakalanbun, Kalimantan Tengah. Dan setelah lengsernya beliau dari kursi mantan wakil bupati, mencuatlah kasus dugaan pemberian biaya reduksi (jasa kepelabuhanan) di PT Pelindo III Kotabaru. Sehingga ada yang menghubungkan perginya Fatizanolo terkait rencana Kejati Kalsel yang akan memeriksa beliau dan dugaan untuk mengalihkan perhatian. Dalam kasus itu, Kejati sudah menetapkan dua tersangka yaitu SS dan JH. Total kerugian negara akibat perbuatan mereka masing-masing Rp 5 miliar dan Rp 1,9 miliar. Karena berbagai upaya telah dilakukan oleh keluarga dan kerabat untuk menemukan beliau, kini mereka hanya bisa pasrah menunggu kapan mantan wakil bupati untuk pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline