Lihat ke Halaman Asli

Apologism

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandora ruang dan waktu slalu saja terbatas menampung dinamika rasa yg ingin selalu menghadirkan fenomena keluh kesah keresahan kedalam ranah2 realitas. Bahkan logika perpanjangan Nurani dan Cinta tak cukup tuk mewakili tabir rasa,,sehingga kemungkinan terbesar kebohongan2 kelicikan dan kepicikan_pun menjadi analogi dan apologi tuk menjangkau rasa itu, sehingga kenaifan dan kemunafikan lebih sering hadir sebagai standar pembenaran dari rakitan teori2 tentang harmonisasi dan singkronisasi realisme dan ideologisme semua rupa dan warna telah dihadirkan sebelumnnya, namun semakin mengkontradiksikan tataran ide dan realitas,,,sehingga banyolan terbesar manusia hadir sebgai ''Hermeunetika dan Semiotika'' tafsiran yg selalu mencoba menyentuh dan terus membanyol dialektika etik/epik, konotasi/denotasi, singkronik/diakronik, serta tafsiran yg bersandar pada apologisme, sehingga sabda Tuhan pun dapat dimanupulasi sebagai standar evoria dunia dan akhirat ..!
hmmmmmmmm




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline