Lihat ke Halaman Asli

KKN 465 Universitas Jember: Solusi Permasalahan Produk UMKM Keripik Pelepah Pisang di Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang

Diperbarui: 26 Agustus 2022   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pelatihan Pembuatan Keripik Pelepah Pisang (dokpri)

Mahasiswa KKN 465 Universitas Jember Periode II TA 2021/2022 yang ditempatkan di Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang telah melakukan program kerja dengan mengambil tema kewirausahaan. Salah satu pelaku UMKM di Desa Pandanwangi yaitu Ibu Hariyati dengan brandnya "Raffkies", produk yang diproduksi bermacam-macam mulai dari cetilan, stik kelor, onde-onde ketawa, pastel kering, dan keripik pelepah pisang. Dari produk UMKM tersebut terdapat permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Hariyati yangg menjadi sorotan mahasiswa KKN, permasalahan yang utama yaitu daya simpan dari produk keripik pelepah pisang.

Mahasiswa KKN 465 Universitas Jember melakukan pengamatan terhadap produk keripik pelepah pisang untuk meningkatkan daya simpan produk. Sebelum penyelesaian masalah yang dihadapai oleh Ibu Hariyati, mahasiswa KKN melakukan pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang dengan tujuan untuk mengetahui cara pembuatan keripik pelepah pisang dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya. Solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan daya simpan keripik pelepah pisang yaitu dengan menambahkan silica gel khusus makanan. Selain itu dibutuhkan alat spinner untuk mengurangi kadar minyak yang diserap oleh keripik pelepah pisang, serta digunakan alat impluse sealer sebelum kemasan diberi silica gel dan ditutup rapat. Keripik pelepah pisang pada umumnya hanya dapat bertahan selama 1 minggu tanpa dibukanya kemasan produk, dengan ditambahkannya silica gel serta penggunaan spinner dan impluse sealer dapat memperpanjang daya simpan keripik pelepah pisang.

Pengamatan daya simpan produk dilakukan dengan membandingkan 1 produk keripik pelepah pisang tanpa silica gel dan keripik pelepah pisang yang ditambahkan silica gel. Pengamatan produk dilakukan selama hampir berjalan 2 minggu, hasil yang didapatkan yaitu keripik pelepah pisang yang ditambah silica gel di dalam kemasannya lebih aman dan tahan lama meskipun kemasan produk dibuka dan ditutup. Sedangkan produk yang tidak ditambah silica gel sudah tidak tahan lama, serta silica gel dapat menjaga rasa dari keripik pelepah pisang tetap enak dan renyah. Terbukti penambahan silik gel di dalam kemasan keripik pelepah pisang meningkatkan daya tahan dan daya simpan lebih lama. Selain itu, mahasiswa KKN juga menawarkan desain kemasan produk yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkat daya saing dan nilai jual produk. Solusi yang ditawarkan dan telah dilakukan oleh mahasiswa KKN dapat dilanjutkan dan diterapkan untuk meningkatkan potensi produk keripik pelepah pisang sehingga semakin banyaknya customer yang membeli keripik pelepah pisang serta dapat bersaing dengan produk keripik lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline