Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Arifa

Mahasiswi S-1 Biologi Universitas Sebelas Maret

Melawan Stigma dengan Berkonsultasi ke Psikiater, bagi Penderita Gangguan Mental (Mental Ilness)

Diperbarui: 31 Oktober 2024   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini isu-isu kesehatan mental terus disuarakan oleh masyarakat dunia. Hal ini selaras dengan hasil survei dari Harvard Medical School dan University of Queensland yang menyatakan bahwa satu dari dua orang di dunia akan mengalami gangguan kesehatan mental di dalam hidup mereka.

 Survei lain juga  menyatakan daruratnya isu  mental di Indonesia. Survei ini  dilakukan oleh Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang  menyatakan bahwa  angka kejadian gangguan mental di Indonesia pada remaja 10 - 17 tahun  menunjukkan  satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dan  satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir .

Dengan gangguan kesehatan mental yang dimiliki seseorang, seringkali mereka merasa "sendiri",tidak berdaya dalam menjalani kegiatan sehari-hari,dan bahkan mereka merasa dikucilkan oleh sekitar. Melawan stigma bagi penderita mental illness atau gangguan mental merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan sosial yang saling memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. 

Stigma seringkali menyebabkan orang dengan gangguan kesehatan mental merasa tidak diterima dan bisa menghambat penderita untuk terus melangkah menjalani kehidupannya. Padahal, gangguan mental itu suatu kondisi kesehatan medis yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan nyata adanya. 

Sebagai penderita gangguan mental yaitu OCD (Obsessive  compulsive disorder) yang telah didiagnosis 1 tahun yang lalu,saya melawan stigma-stigma itu dengan berkonsultasi kepada psikiater di salah satu rumah sakit. Dengan berkonsultasi dengan psikiater merupakan langkah yang sangat positif dan berani,terutama dalam mengahdapi stigma kesehatan mental yang masih bisa menjalani kehidupan yang normal seperti orang-orang yang lain. Menurut saya,pergi  ke psikiater sama normalnya  dengan pergi berobat fisik ke dokter. 

Seringkali orang menganggap bahwa konsultasi ke psikiater merupakan ornag yang "lemah" atau "stress" padahal pada kenyataannya hal ini tanda bahwa seseorang peduli dengan kesehatan mental mereka. Karena penderita gangguan mental juga manusia yang ingin sehat dan peduli dengan kesejahteraan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline