Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Lahirnya RT (Rukun Tetangga) & RW (Rukun Warga)

Diperbarui: 4 April 2017   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini pemberitaan di DKI Jakarta tertuju pada keberadaan RT/RW yang ternyata pengurusnya memperoleh bantuan dana operasional dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Saya tidak akan membahas masalah yang terjadi antara sebahagian pengurus RT/RW dengan Gubernuk Ahok.  Tetapi membuka sedikit pengetahuan kita tentang sejarah lahirnya RT dan RW di Indonesia.

Dalam sejarah lahirnya Indonesia, peninggalan masa pendudukan militer Jepang di Indonesia tidak banyak tersisa, dibandingkan dengan peninggalan penjajahan Belanda.

Nah, RT dan RW merupakan sedikit peninggalan militer Jepang yang masih terasa hingga kini. Pemerintahan militer Jepanglah yang melahirkan RT dan RW yang kita kenal saat ini.

Berdasarkan buku sejarah Indonesia karya Sartono Kartodirdjo, pada tanggal 8 Januari 1944, Pemerintah Militer Jepang yang menduduki kawasan Nusantara (Indonesia saat itu) memperkenalkan sistem tata pemerintahan baru yang disebut Tonarigumi (Rukun Tetangga, RT) dan Azzazyokai (Rukun Kampung, RK/sekarang RW).

Pembentukan sistem ini dulu digagas untuk tujuan merapatkan barisan di antara para penduduk Indonesia, sekaligus ini berfungsi untuk melakukan pengendalian dan pengawasan pemerintah militer Jepang terhadap penduduk di suatu wilayah.

Rukun Tetangga atau Tonarigumi masing-masing terdiri dari 10-20 rumah tangga; beberapa Tonarigumi dikelompokan ke dalam Ku (desa atau bagian kota).

Inilah salah satu peninggalan pemerintah militer Jepang terhadap bangsa Indonesia.
Lalu apakah di Jepang sendiri ada RT dan RW?

Tonarigumi
The Neighborhood Association (隣 組 Tonarigumi?) Adalah unit terkecil dari program mobilisasi nasional yang didirikan oleh pemerintah Jepang dalam Perang Dunia II.

Tonarigumi terdiri dari unit keluarga yang terdiri dari 10-15 rumah tangga yang diselenggarakan untuk keperluan bahaya kebakaran, gempa, pertahanan sipil dan keamanan internal.

Sejarah dan pengembangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline