Pada tangal 17 Oktober 2021 kita memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia (International Day for the Erdication of Poverty). Pada tahun 1992 tepatnya 29 tahun yang silam Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia pertama kali diakui oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Melalui Hari Pemberantasan Kemiskinan Internasional yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober ini diharapkan masalah kemiskinan segera mendapatkan titik terang dan solusi.
Sejarah peringatan Pengentasan Kemiskinan Sedunia diawali dengan event yang dipelopori oleh seorang aktivis kemiskinan, pendiri pergerakan internasional bergengsi ATD Fourth World. Pada tanggal 17 Oktober 1987, Joseph Wresinski yang pada saat itu telah berhasil mengumpulkan 100 ribu massa.
Salah satu wujud Aksi pengumpulan massa tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan kepada para korban kelaparan, kemiskinan, kekerasan serta ancaman di Human Rights and Liberties Plaza de Trocadero, Paris, Perancis.
Para massa peserta aksi sepakat menyatakan bahwa kemiskinan merupakan pelanggaran HAM serta menegaskan akan pentingnya bersatu untuk memastikan bahwa hak-hak dasar mereka perlu dihormati dalam mengkapanyekan pemberantasan kemiskinan karena semua manusia berhak untuk hidup layak terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.
Melalui Resolusi No.47/196 yang diadopsi pada tanggal 22 Desember 1992, Majelis Umum PBB menyatakan bahwa 17 Oktober sebagai Hari Pemberantasan Kemiskinan Internasional.
PBB mengundang semua negara untuk menjadikan tanggal tersebut sebagai momentum untuk mempresentasikan serta mengkampanyekan bahwa kemiskinan harus diberantas atau harus ditanggulangi.
Pandemi Covid 19 yang melanda sebagian besar negara di belahan bumi ini sangat berdampak terhadap meningkatnya kesenjangan sosial dan kemiskinan.
Disamping memutus siklus mata rantai penyebaran virus corona, kita berharap semua orang merasa terinspirasi untuk terus berjuang memutus siklus kemiskinan hari ini dan hari-hari selanjutnya.
Kita sebagai anak bangsa yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dan solidaritas sosial sudah sepatutnya untuk terus berjuang dan menginspirasi banyak orang agar ikut memutus mata rantai kemiskinan untuk hari ini maupun hari dan hari-hari berikutnya...
Memperingatinya bukan suatu kewajiban, tapi menorehkan aksi untuk tujuan kemanusiaan merupakan suatu keharusan sebagai bangsa beradab yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.