"Aku ingin bercerita, kisah yang diuraikan dalam segenggam tanpa drama. Ini adalah perjalanan tanpa selesai, dimulai entah kapan. Namun, selalu ada langkah untuk bercerita dalam setiap kenangan yang terus menerus berjalan"
Tidak ada tempat singgah paling tepat, yang ada hanyalah singgah ditempat yang paling jauh akan tempat berpulang. Jujur, aku di posisi itu, tidak pernah sampai ke tujuan, selalu saja akan tidak puas untuk berjalan. Sekarang, aku sudah berjalan setapak demi setapak tanpa arah untuk menyatakan jawaban.
"Dalam soal akhir, aku ingin berjalan terus menerus dipersinggahan sebagai tamu. Lalu, memotret setiap temu yang membuatku bahkan ingin kembali bertemu"
Disinilah, langkah inilah, dan hembusan arah inilah semua kaki, roda dan niat berbarengan. Datang, lalu menceritakan banyak kisah yang suatu masa akan diceritakan.
"Barangkali cerita ini akan terus menerus terlampirkan, sembari terdengar ketukan untuk melangkah di atas awan"
Sekarang, sudah cukup jauh berjalan. Tidak ada yang kenal tempat dan seseorang yang telah di datangi dan ditemui. Semua asing, setiap tatapan mata bukan terlihat sama, hanya sekedar kedipan saja baru mengenal akan rasa ingatan kedua. Sudah beberapa kali, langkah ini lelah, namun tidak ingin berhenti sampai di sini.
"Banyak hal yang harus pergi, termasuk perjalanan yang telah disinggahi. Cukup, buat momen sesaat, lalu ratapi tidak ada yang abadi dalam setiap potret kenangan"
Aku ingin terus berjalan, terus menerus tanpa bersandar pada rasa lesu dan lelah. Tempat yang disinggahi setiap langkah bukan akhir, hanya sekedar lentikan tidak puas untuk menyegarkan ego akan perjalanan. Jujur saja, tidak ada penyesalan sampai titik ini, bahkan rasa-rasanya kaki akan melangkah ke depan lagi. Saat ingin datang dan bertemu seseorang, lalu setelahnya, pergi untuk mengenang sampai setitik ingatan.
Tidak ada langkah yang sampai, dan tidak ada hambatan alasan untuk berdiam saja. Yang ada sekarang, hanyalah rencana melukis secara acak langkah setiap kaki berjalan. Berharap, semuanya bisa lancar, tertata rapi, dan bisa lebih indah untuk di kenang.
Sampai saat ini, aku masih ingin bercerita, masih ini melukis banyak kisah dengan dunia versiku, masih ingin mengenang moment dalam setiap potret kenangan, dan masih banyak rencana lainnya. Terkumpul dalam ingatan, tanpa mengurai rentetan dalam goresan catatan.