Lihat ke Halaman Asli

WAHYU TRISNO AJI

Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Ecobodyisme: Manusia adalah Penjahat Sesungguhnya Atas Alam

Diperbarui: 1 Desember 2024   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Maxprint / Pinterest

"Alam berduka hari ini, mereka dirusak oleh para manusia angkuh dan jahat. Mereka lupa bahwa dimana mereka mengais makanan, dan bahkan tak tahu malu dimana mereka tinggal sekarang".

Ecobodyisme merupakan konsep bahwa manusia memiliki tubuh yang tak terpisah dari dirinya sendiri, hal yang sama terlihat dari bagaimana manusia bersama hidup dengan alam, tidak terpisah dengan alam. Sehingga alam dan manusia hidup dalam satu kesatuan, beriringan. Ecobodyisme merupakan konsep yang dibangun untuk menjelaskan ruang panjang manusia hidup, bukan hanya persoalan yang terlihat dan disadari dalam keseharian. Namun, yang jarang sekali di sadari dan tak pernah tersembunyi. Seperti halnya tubuh kita sendiri yang tidak pernah disadari miliki sehingga jarang untuk di rawat. Namun ketika tubuh mengalami gangguan, maka manusia baru menyadari tentang dirinya memiliki tubuh. 

Hal yang sama berlaku juga atas alam, dimana kita sangat jarang menyadari kita menyatu dengan alam, bahkan alam lebih dahulu ketimbang kita sendiri. Kita hanyalah bagian dari alam yang tidak sama sekali memiliki pengaruh besar. Bahkan lebih banyak diri kita sebagai manusia yang tak tahu diri, sehingga ketika alam bosan dan mengeluarkan luapan amarahnya, baru manusia menyadari kita hidup berdampingan dengan alam, dan mendeklarasikan peduli pada mereka. 

Konsep Ecobodyisme dalam tulisan ini akan berfokuslah kepada bagaimana kejahatan manusia terhadap manusia, lebih tegasnya membuktikan bagaimana manusia benar-benar berbuat jahat kepada alam yang di tempati.

MANUSIA NYATANYA PENJAHAT BAGI ALAM

Manusia dan alam hidup dalam tempat dan semesta yang sama. Namun seringkali, kita melihat terjadi dominasi dan subordinasi terhadap salah satu di antara oleh diantara lainnya. Alam seringkali menjadi korban dari keangkuhan manusia, keangkuhan ini lahir dari ketidakpuasan, rasa ingin banyak tahu namun cara yang salah, dan keinginan yang tidak pernah sampai pada kepuasan. 

Manusia seringkali memanfaatkan alam secara berlebihan, merusak, menghancurkan, dan bahkan mengambil kepemilikan alam bagai mereka sendiri yang punya. Bagi manusia, alam adalah kenikmatan yang selalu menjadi objek, bagi manusia alam diciptakan untuk kehidupan mereka secara pribadi. Akan tetapi, pernah tidak kita bertanya apa yang terjadi pada alam jika manusia tidak ada?. 

Jawaban alam akan baik-baik saja, dan bahkan tidak akan mengalami kerusakan karena ulah manusia. Alam punya jalan dan Mekanisme nya sendiri. Kita adalah bagian dari alam yang seringkali angkuh dan tak Terima, lalu kemudian menyamar menjadi yang paling unggul untuk mendominasi. Sifat yang angkuh dan kejam ini mendarahdaging dalam keturunanan manusia, sehingga setiap zaman dan setiap peradaban sekaligus. Manusia-manusia angkuh terlahir hanya untuk merusak alam. 

Abad modern adalah masa dimana industrialisasi berkembang pesat. Setiap tempat manusia menciptakan ruang untuk mengeksplorasi alam, alam bagi manusia adalah kenikmatan yang tak terbatas diciptakan untuk manusia seorang. Manusia-manusia angkuh ini lahir dengan kemampuan dan privilege dalam mengendalikan dan mempengaruhi yang lain. Mereka seringkali disebut sebagai penjahat alam sekaligus penjahat kemanusiaan, penjahat kemanusiaan diartikan dari bagaimana manusia ini menindas manusia lain dari kekerasan sistem struktural dan kekerasan sistematik. Orang-orang angkuh ini memiliki modal tersebut untuk mengeksploitasi banyak hal dengan keinginan yang tak pernah terpuaskan, seringkali manusia seperti ini disebut kaum kapitalis. 

Bukan nya menjustifikasi tanpa alasan, namun hari ini kita bisa melihat dengan kacamata secara sadar bahwa alam ini sudah di rusak oleh manusia sendiri, oleh mereka yang mengumpulkan modal sebanyak mungkin yang disebut kaum kapitalis. Kaum ini memang minoritas, namun mereka memiliki modal dalam kuasa dan tahta, sehingga bisa mengontrol banyak manusia lainnya untuk bekerja mengeksploitasi alam dan bahkan kaum pekerja sebagai dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline