Lihat ke Halaman Asli

WAHYU TRISNO AJI

Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Kritik atas teknologi

Diperbarui: 15 Juli 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abad 21 ini, tengah maraknya bumi sebagai sentral kehidupan, tentu hal tersebut bukan wahana baru untuk memahami bumi sebagai tempat tinggal mahkluk hidup. Namun, pada abad ini, manusia lah sebagai salah satu dari sekian banyak mahkluk yang ada di bumi berada pada puncak tertinggi. 

Mahkluk satu ini (manusia) selalu berada pada tatanan yang mengontrol, menguasai, dan bahkan memusnahkan. Hingga detik-detik ini pun, manusia lah yang menjadi cikal bakal kandidat dari planet lain, yang bisa saja hipotesis ini sebagai pelengkap argumentasi para intelektual lainnya yang memiliki jawaban atas adanya kehidupan di luar planet bumi. 

Kemajuan peradaban yang begitu masif, kemudian berbagai konspirasi menyelimuti inilah yang menandakan keberadaan manusia mengaktifkan berbagai probabilitas kehidupan, entah kehidupan yang berkelanjutan di bumi, ataupun kehidupan yang berkelanjutan dalam tatanan sosiologis. Semua perubahan dari perkembangan peradaban ini disebabkan oleh sesuatu hal yang manusia ciptakan, yakni bernama teknologi. 

Teknologi bisa dikatakan sebagai ciptaan manusia atas perkembangan laju zaman, proses kongnitif dan kehausan atas ilmu pengetahuan. Teknologi adalah anak peradaban yang membawa manusia menjadi anak-anak, teknologi dewasa ini membuat manusia dimanja dengan berbagai informasi, dimana manusia menciptakan nya, lalu kemudian teknologi itu memudahkan kehidupan manusia. Sampai detik ini pun, pengaruh dari teknologi sangatlah besar dalam tatanan rencana peradaban kehidupan manusia, sampai-sampai tentang eksistensi kehidupan secara primordial hingga letak kehidupan lain di luar bumi mulai coba manusia mencari tahu dengan menggunakan teknologi.

Manusia dimudahkan oleh perkembangan teknologi, bahkan ini menjadi sebuah alternatif manusia untuk melangkah lebih cepat dari zamannya. Dimudahkannya berbagai informasi membuat manusia semakin cepat mencerna segala sesuatu hal, sehingga manusia hari ini dibentuk dengan proses pencari ilmu pengetahuan tak terbatas. 

Akan tetapi, pada sisi lain. Teknologi tidak seindah dibayangkan, tidak semua manusia memahami arti penting eksistensi teknologi untuk manusia hidup lebih mudah. Bahkan, kalimat "hidup lebih mudah" Menjadi paradoks, sebab didalamnya mengandung dua unsur perdebatan. 

Dalam pandangan baik, teknologi lahir sebagai anak dari ilmu pengetahuan, ia memberikan manusia kemudahan untuk menikmati hidup, teknologi membawa manusia berevolusi dalam tatanan kehidupan. Dengan teknologi, manusia layaknya dewa yang serba tahu informasi, dan bahkan menciptakan Sesuatu alat dari bantuan teknologi untuk kemajuan peradaban. Manusia bisa berkomunikasi dengan orang yang berada pada negara lain hanya lewat telepon, manusia bisa mencari informasi dari internet Sekaligus penggunaan AI (artificial intelligence), manusia mengggunakan teknologi pertanian, dlsb

Akan tetapi, dalam sisi buruknya, teknologi adalah ketakutan terbesar manusia jika ia digunakan oleh manusia yang tidak bertanggung-jawab. Banyak orang-orang yang memanfaatkan dalam kejahatan, seperti menggunakan teknologi untuk membuat bom untuk merusak, bahkan paling buruk sekalipun perang yang menewaskan hampir jutaan manusia berasal dari penggunaan teknologi sebagai alat perang. 

KRITIK ATAS TEKNOLOGI

Hari ini, kita bisa melihat lewat televisi maupun handphone gengam kita. Melalui media kita menyaksikan bahwa perang terjadi antara ukraina dan russia, maupun perang berkepanjangan antara israel dan Palestina. Kita secara gamblang melihat bahwa penggunaan teknologi dikondisi kacau itu sanggat besar, mereka menggunakan teknologi sebagai alat perang, bom dijatuhkan di setiap rumah dan senjata digunakan untuk menembak banyak masyarakat sipil yang tidak bersalah. Kita menyaksikan hari ini, bahwa teknologi sangat buruk jika digunakan pada sesuatu yang buruk pula, pun sebaliknya. 

Dalam melihat lebih jauh lagi, teknologi digunakan untuk menyebar hoax atau berita tidak benar. Kita disuguhkan banyak informasi yang begitu banyak (banjir informasi), sehingga kita sendirilah yang harus secara selektif memilihnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline