"Tuhan sudah tidak di sana lagi. Sebab manusia sudah memiliki arena pengetahuan yang menjadi tuhan mereka. Sejak gagasan terhadap ilmu pengetahuan menjadi kuat, bahkan sebagai fragmen Mendekontsruksi keberadaan atas kebenaran. Disitulah manusia mentuhankan gagasan gilirannya"
Sulit membantah tentang pengetahuan modern hari ini, bahwa manusia sudah berkembang sangat jauh atas peradabannya. Jika dahulu mereka hanya eksis pada perdebatan yang panjang dan besar, hari ini semua berubah. Perubahan itu dimulai dari para manusia tidak larut pada pengetahuan besar yang utopis, namun lebih pada pengetahuan partikular spesifik, seperti halnya kajian bahasa, kuantum, psikologi tindakan sehari-hari.
Transformasi atas pengetahuan ini didalilkan pada, manusia sudah mampu mandiri dalam menjadi mahkluk hidup. Mereka sudah tak lagi tertekan pada berbagai pertanyaan dan dilematis jawaban. Mereka mulai memiliki fikirkan lebih matang, bahkan secara lebih luas lagi membentang dalam dunia metafisika. Manusia sudah bergerak semakin cepat, masif dan responsif dalam tatanan pengetahuan yang dimiliki. Mereka sudah ada modal gagasan atau idea yang kuat, memiliki argumen atas dunia atau meta-dunia. Sehingga atas dunia yang dipertanyakan dan dijawab, dimana keberadaan agama?, bagaimana pentingnya agama hari ini jika semua pengetahuan sudah ada salam gengaman manusia?.
AGAMA ADALAH ILUSI FIKIRKAN MASA LALU.
Dalam arti yang lebih singkat, bisa terdapat definisi singkat tentang Agama. Agama adalah kepercayaan yang sudah melekat dalam hati dan tindakan yang doktrin nya berasal dari sang Maha segalanya atau Tuhan.
Agama itu sangat penting bagi manusia, karena dari agama manusia bisa memahami tentang ciptaan dunia ini. Karena agama, segala tatanan yang tak bisa dijawab sudah disediakan dalam agama, meskipun tidak mengharuskan yang rasional atas jawabannya. Karena agama, manusia mengerti arti dari kehidupan, tentang masa lalu, masa kini dan masa depan yang lebih jelas. Dan karena agama, manusia bisa merenung dunia yang di tinggali.
Sejarah lahir agama tentunya punya versi mereka Masing-masing. Karena sejauh ini, sudah banyak agama bermunculan di muka bumi, dan kebebasan manusia memilih menjadi fenomena yang seringkali memunculkan pro kontra, antara liberalisme dan relegiusme maupun antara konsistensi dan kedinamisan.
Tentu titik terang atas agama saat ini adalah bagaimana ia hadir di hadapan setiap manusia. Meyakini, lalu kemudian menunjukkan kebenaran jalan hidup di dalamnya, terlepas dari bahan-bahan metafisika irrasional yang selalu tidak bisa dijawab secara logis. Namun, sebutan iman menjadi kepercayaan yang paling relevan untuk menutupin irrasional dari agama.
Agama menjadi satu hal unik dalam kepercayaan manusia. Asal agama dalam sudut pandangan agama abrahamik diidentitaskan pada Tuhan, yang disebut sebagai puncak tertinggi dari segala hal, Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan isinya, sekaligus juga menciptakan agama sebagai jalan hidup manusia-manusia untuk beriman kepadanya. Pada sisi lain selain agama abrahamik, agama tersebut eksis dengan berbagai cara dan doktrin subjektif, seperti mendapatkan pencerahan dari sebuah pengalaman hidup, spiritualitas terhadap nilai-nilai eksistensi alam semesta ini.
Kemunculan agama bagi manusia sangatlah penting. Hingga abad ini pun, kerelevannya agama bagi manusia untuk di percayai adalah salah satu cara manusia menikmati hidup ini. Akan tetapi, jika melihat dalam kacamata sejarah dan masa ini. Terdapat kesenjangan pengetahuan manusia terhadap agama, banyak manusia hari ini mulai meneliti tentang agama, dan implikasi penting atau tidaknya hari ini. Jika bisa menklasifikasi para tokoh penting yang mengagas pentingan agama, maka tokoh-tokoh seperti yesus Kristus, nabi muhammad, santo aquinas, Thomas anslemus, al-ghazali, muhammad abduh, syekh qutb dan masih banyak lagi berpihak pada gagasan dan kepercayaan pentingnya agama bagi manusia. Namun pada sisi lain, banyak tokoh modern mengkritik, bahkan tidak setuju aman eksistensi dari agama, seperti halnya Karl Marx, Friedrich Nietzsche, feurbach, sigmud freud, dlsb.