Khulafaur Rasyidin merupakan kalimat yang bermakna kepada masa awal kekhalifahan Islam pasca kepemimpinan Rasulullah SAW. Saat Nabi Muhammad SAW wafat, kaum Anshar berharap agar orang yang menggantikan menjadi khalifah adalah dari golongan anshar. Ali bin Abi Thalib menginginkan agar dirinyalah yang menjadi khalifah, karena ia menantu dan kerabat terdekat Nabi. Namun sebahagian besar kaum muslimin menghendaki Abu Bakar. Maka dipilihlah beliau menjadi khalifah. Orang-orang yang tadinya ragu, segera ikut memberikan ba'iah kepada Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat, kekhalifahan dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, selanjutnya ketika Umar bin Khattab meninggal, kekhalifahan dipegang oleh Usman bin Affan dan terakhir khalifah Ali Bin Abi Thalib.
Pendidikan pada zaman sahabat Nabi Muhammad SAW, atau yang dikenal sebagai periode Khulafaur Rasyidin diwarnai oleh ajaran Islam dan nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi. Meskipun tidak ada sistem pendidikan formal seperti yang kita kenal sekarang, tetapi pendidikan pada masa itu sudah membahas mengenai sosial dan keluarga.
Dalam agama islam anak merupakan pewaris ajaran islam yang dikembangkan oleh Nabi Muhammad saw dan generasi muda muslimlah yang akan melanjutkan misi menyampaikan islam ke seluruh penjuru alam. Oleh karenanya banyak ajaran-ajaran dalam Al-qur'an berkaitan dengan pendidikan anak, dan diamalkan oleh para sahabat nabi. Pendidikan yang diajarkan diantaranya :
1. Pendidikan Agama
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (QS. At-Tahrim Ayat 6)
Dalam ayat ini, diterangkan bahwa seorang kepala keluarga di perintahkan untuk mengajarkan istrinya dan juga anaknya terkait ilmu agama. Supaya terbebas dari api neraka, ini juga lah yang di ajarkan sahabat nabi kepada anaknya dan saudaranya.
2. Pendidikan Kepemimpinan
Banyak sahabat mendapatkan pelatihan kepemimpinan di medan perang. Mereka diajarkan taktik militer, strategi, dan kepemimpinan lapangan di bawah bimbingan Nabi Muhammad SAW. Dan itupun diajarkan pula kepada para pemuda-pemudanya. Seperti Sayyidina Ali Bin Abi Thalib. Selain itu juga anak-anak di ajarkan untuk menjadi orang amanah, dalam artian amanah terhadap semua yang di berikan atau ditugaskan. Dan inipun selaras dengan haditsnya Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
"Tidak sempurna keimanan bagi orang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang bagi yang tidak memenuhi janji." (HR Ahmad)
Konsep amanah (tanggung jawab) sangat ditekankan oleh Nabi kepada para sahabat. Mereka diajarkan untuk memahami bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.