Lihat ke Halaman Asli

Timnas U-19, Ikuti Saran Pelatih!

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Semalam (Senin, 08 Oktober 2013) adalah pertandingan resmi pertama timnas U-19 paska menjuarai piala AFF 2013. Pada babak pertama saya sedikit terkejut melihat permainan timnas yang kurang ‘trengginas’, setidaknya bila dibandingkan saat bertanding di piala AFF. Ah, mungkin karena kondisi fisik yang belum kembali setelah libur, begitu pikir saya.

Tetapi ternyata ada alasan lain dibalik melempemnya performa Evan Dimas dan kawan-kawan di babak pertama semalam. Menurut Indra Sjafri, sang pelatih, seperti disebutkan pada sebuah situs online, pada babak pertama pemain timnas U-19 ‘bertingkah’ bak maha bintang, tidak mau merebut bola dan tidak bergairah.

Saya langsung simpatik pada pelatih yang satu ini. Pengamatannya terhadap perkembangan anak asuhnya tajam, tidak sekedar masalah taktik dan teknik tapi juga psikis pemain. Dan memang terbukti, pada babak kedua timnas U-19 bermain dengan lebih ‘bergairah’. Tiga gol tambahan membuat Laos pulang dengan kekalahan telak, 4-0.

Indra Sjafri, yang profilnya pernah diangkat kompasianer Soekamto Poernomo, menunjukkan kapabilitasnya sebagai pelatih pemain muda jempolan. Menurut catatan saya ada beberapa sikap Indra Sjafri yang saya yakini bisa membawa timnas U-19 melangkah jauh di pentas Asia dan Dunia, yaitu :

Fokus

Setelah menjuarai piala AFF 2013, Indra meminta anak asuhnya untuk beristirahat dan tidak menerima tawaran untuk wawancara TV dan lain-lain. Ia meminta para calon bintang sepakbola Indonesia ini untuk tetap fokus kepada timnas.

Sabar dan Tahu Kapasitas Anak didiknya

Menanggapi pernyataan pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan yang akan memboyong Evan Dimas untuk ‘naik kelas’ ia bersikap arif. Menurutnya Evan Dimas saat ini hebat di kelompok umur U-19, jika naik ke kelompok umur lebih tinggi ditakutkan tidak berkembang sebagaimana mestinya.

Penuh Optimisme

Menjelang lawan Korea Selatan pada kualifikasi piala Asia U-19 ia mengeluarkan pertanyaan yang saya yakin membuat mental anak asuhnya naik.

"Jangan takut bercita-cita tinggi. Saya dibilang arogan karena meremehkan Korea Selatan. Begitu terpuruknya kepercayaan diri kita. Mau menang dari Korea Selatan saja dibilang arogan,"

Indra Sjafri

Visioner

Dengan keyakinan tinggi pelatih berkumis ini meminta agar timnas junior dipersiapkan tidak sekedar bersaing di tingkat ASEAN tetapi piala dunia junior. Sebuah hal yang saya yakin membuat ngeri para pejabat PSSI yang kolot tetapi membuncahkan harapan bagi seantero pecinta bola tanah air.

Bertanggung Jawab

"Semua pemain yang masuk tim adalah pilihan saya. Jadi andai Indonesia gagal, silakan salahkan saya. Saya bertanggung jawab atas tim ini,"

Indra Sjafri

Pemain timnas U-19 jangan cepat puas, satu hal yang perlu kalian ingat adalah : Ikuti saran Indra Sjafri, pelatihmu ! Percayalah bahwa yang dia lakukan adalah yang terbaik bagi karirmu dan pesepakbolaan Indonesia, kami semua akan mendukungmu !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline