Dalam berkomunikasi di era globalisasi ini, kita sangat dimudahkan dengan hadirnya aplikasi sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line, Whatsapp, dll. Kita dengan mudah dapat terhubung dengan teman kita, saudara kita, walaupun terpisahkan oleh jarak ribuan kilometer.
Namun, disamping memiliki banyak dampak positif, kemajuan tersebut juga memiliki dampak buruk. Karena pada saat ini berita dapat tersebar dengan cepat, terlepas dari benar atau tidaknya berita tersebut. Hal ini menyebabkan banyak informasi yang belum tentu benar dapat tersebarluaskan dengan mudah. Karena berita tersebut diterima oleh masyarakat dan disebarluaskan lagi tanpa melakukan crosscheck benar atau tidaknya berita tersebut.
Hal ini menyebabkan berita hoax dengan mudahnya beredar hampir setiap harinya. Hoax atau berita bohong, merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Mungkin, sebagian dari kita sering mendapatkan broadcast yang berisi berita hoax dari WhatsApp group.
Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN TIM I Undip 2020/2021 mengajak warga RT 04 / RW 03, Pedalangan, Banyumanik untuk lebih teliti dalam membaca berita, sebelum menyebarluaskan berita yang baru saja diterima. Dengan cara mencari kebenaran berita dari sumber lain yang terpercaya, bergabung dengan grup anti berita hoax, meneliti keaslian foto dari berita yang beredar. Jika warga mengetahui kebenaran tentang suatu berita berdasarkan data dan fakta, dapat membantu klarifikasi kebenaran atas berita yang sedang beredar.
Dengan begitu, kita dapat bersama-sama melawan berita hoax. Dan, harapannya tidak ada lagi masyarakat yang langsung percaya dengan berita yang belum jelas kebenarannya. Sehingga informasi yang beredar merupakan berita yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis : Wahyu Adi Kusuma (Informatika/FSM)
DPL : Yanuar Yoga Prasetyawan, M.Hum
