Sikap kritis Dahlan Iskan yang membawanya ke ranah politik.
Dahlan Iskan yang merupakan seorang yang mengawali kariernya menjadi reporter hingga menjadi sosok pemimpin dalam surat kabar harian. Bahkan tidak hanya itu, sosok pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951. Setelah pengunduran diri dari kepemimpinan surat kabar harian dengan alasan regenerasi. Ia membangun sebuah gedung pencakar langit di kota Surabaya, Jawa Timur. Serta pada Tahun 2002 membangun dan mengembangkan perkantoran di ibu kota Jakarta Jawa Pos News Network yang saat ini menjadi salah jaringan media masa terbesar yang bekerja sama dengan tabloid, surat kabar dan televisi.
Sikapnya yang kritis selama berkecimpung di bisnis media mass membuat Dahlan Iskan sering melayangkan kritik dan solusi terhadap kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hingga pada akhirnya pergantian management PLN pada Tahun 2009 memutuskan untuk memilih Dahlan Iskan sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Fachmi Mochtar.
Kinerja dahlan iskan dalam menjadi pemimipin membawa perubahan positif pada perusahaan listrik negara. Dedikasi yang di lakukan Dahlan Iskan untuk Negara membuat presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskannya untuk menempati jabatan menteri BUMN pada cabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Nama Dahlan Iskan mulai semakin dikenal masyarakat dengan berbagai program kerja selama menjadi menteri BUMN Salah satu program yang cukup diberitakan saat itu adalah mobil listrik Nasional.
Mencanangkan program mobil listrik Nasional, saat memimpin PLN dan BUMN Dahlan Iskan mengatakan kalau dirinya siap dipenjara. Dalam memimpin sering “mendobrak aturan” yang dapat menghambat pekerjaan. Keputusannya memang berani, dengan sepak terjangnya yang begitu tinggi di dalam kebijakan-kebijakan yang di lakukannya pada saat pemilu 2014. Dahlan Iskan sempat mengikuti seleksi calon presiden yang diadakan oleh partai Demokrat. Meskipun dirinya bukan orang partai, ia pun memanfaatkan kesempatan seleksi terbuka tersebut.
Dahlan Iskan menjadi kandidat favorit dan terpilih menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dengan mengungguli pesaing lainnya. Namun langkahnya terhenti karena perolehan suara Partai tersebut tidak memungkinkan untuk mencalonkan presiden.
Dahlan Iskan yang menjadi pemimpin BUMN dengan motivasi dan dedikasi tinggi untuk memberantas korupsi justru saat ini terjerat kasus korupsi. Banyak orang yang terkejut ketika Dahlan Iskan ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan gardu PLN.
Kasusnya terjadi karena penyimpangan penandatanganan kontrak pembangunan gardu induk pada 2011, tetapi lahannya belum dibebaskan. Dahlan Iskan dianggap bersalah karena melanjutkan proyek untuk menghindari pemadaman bergilir ketika lahannya belum dibebaskan.
Bukan hanya itu, projek mobil listrik Nasional yang diusungnya pun menjadi dipermasalahkan. Jaksa menganggap Dahlan Iskan menyalahgunakan wewenang sebagai menteri dengan menunjuk langsung penyedia mobil listrik tanpa melalui tender.
Dan kini penetapannya sebagai tersangka menjadi babak baru dalam hidupnya.