Hawa sejuk hari ini membawa pikiranku mengelana. Cuaca panas efek El Nino tak mempengaruhi suasana di sini. Angin sepoi membawa kembara pikiranku: kepadamu.
Sebuah pohon besar, menaungi rumah barumu. Aku datang, entah keberapa kalinya. Aku tak menghitungnya. Mana pernah menghitung, jika bertemu denganmu saja adalah suatu kebahagiaan?
"Aku ingin memindahkan ingatan kepadamu," katamu.
"Bagaimana bisa? Kamu aneh," jawabku.
"Serius," katamu sambil meminta agar aku percaya.
"Memindahkan ingatan? Yang benar saja, Aku nggak ngerti, " jawabku pasrah.
Sungguh, kadang kamu berkata di luar nalarku. Lalu aku melihat kamu tertawa, hingga terlihat gigi rapimu.
"Mengapa kamu tertawa? Apakah aku lucu di matamu?" kataku kesal.
"Kamu masih seperti yang sudah-sudah," katamu sambil tetap tertawa.
"Memangnya kenapa? Apakah aku begitu jelek di matamu?" Aku mulai tak sabar dengan sikapmu. Hampir saja buliran bening jatuh di sudut mata dan aku ingin berlari meninggalkanmu.