Pernah mencicipi Kue Nagasari? Pasti pernah dong. Kudapan lezat berbahan dasar tepung, santan, dan pisang ini, biasanya dibungkus dengan daun pisang. Kue Nagasari populer sebagai jajanan tradisional yang banyak dijual di pasar atau toko makanan pada pagi hari bersama jajanan lainnya.
Nah, pada masa lalu, biasanya orang membuat jajanan tradisional menggunakan bahan yang condong ke alam. Mereka memakai hasil bumi yang ada di lingkungan sekitarnya. Seperti beras, singkong, ubi, jagung, pisang, kelapa, gula merah, dan masih banyak lagi. Dari bahan tersebut, terciptalah berbagai kudapan lezat hasil kreasi mereka, sebagai makanan selingan yang dinikmati pada pagi atau sore hari sebagai teman minum teh.
Jajanan tradisonal merupakan warisan kuliner dan kekayaan negeri yang patut dibanggakan. Perlu dilestarikan dengan memasaknya kembali, agar generasi di masa mendatang mengenal jajanan tradisional asli negeri sendiri.
Perlu diketahui bahwa dahulu jajanan tradisional sering dipakai sebagai komponen sesaji atau upacara tradisional keagamaan dengan unsur simbolisme yang kental. Misalnya, sebagai rasa syukur atas kesembuhan dari suatu penyakit, syukuran atas bertambahnya anggota baru dalam keluarga, dan sebagainya.
Setiap jenis jajanan, akan berbeda makna dan simbolnya. Kudapan tersebut seolah memberi tanda acaranya. Kue Nagasari sendiri sering ada di acara perkawinan, khitanan, atau sebagai hantaran saat meminang gadis. Bahkan saat acara kenduri, Nagasari tidak pernah terlewatkan untuk disajikan.
Makna-makna tersebut pada masa sekarang sudah mulai tergerus oleh waktu dan jarang dipakai. Tetapi jajanan tradisional masih tetap ada, meskipun hanya dinikmati tanpa memperhatikan simbol dan maknanya.
Nah, seiring dengan waktu, banyak kreativitas dari pembuat kue menyajikan sajian kue tradisional dengan berbagai bentuk agar menarik dan tampil kekinian. Tentu saja tetap mempertahankan bahan dasarnya, tanpa mengubah rasa. Mereka membuat tidak terpaku pada makna dan simbol.
Dengan bahan dan resep yang sama, sajian jajanan akan tampil lebih cantik dan menarik untuk dicicipi.
Saya ingin mencoba membuat Kue Nagasari tanpa membungkusnya dengan daun pisang seperti pada umumnya, melainkan dengan cetakan. Hasilnya menarik dan cantik, loh.