Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Cerpen: Tentang Kangen yang Tak Pernah Usai

Diperbarui: 19 September 2022   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: aliexpress.com

Baca sebelumnya:

Tarian Terakhir Untuknya

Menarilah Denganku, Cha!

Tentang Kesetiaan

Kehidupan memang harus terus berjalan. Selalu saja ada masalah yang datang dan pergi. Jika tak begitu, bagaimana aku bisa merasakan tarikan nafas secara bebas? 

"Inilah hidup. Semerdekamu," kataku pada diriku sendiri. 

Intan adikku kuliah di Farmasi, membutuhkan biaya yang tak sedikit. Aku ingin ia bisa mencapai cita-citanya hingga setinggi yang ia mau. Sebagai orangtua pengganti buatnya, menjadikan aku semakin menggila dalam bekerja. 

Segala urusanku dan Intan, terasa membayang tak pernah berjeda. Aku adalah penari profesional yang memiliki studio tari. Bagiku sangat mudah mengeluarkan segala ide. Bersyukur karena passion tari yang kumiliki membuatku memiliki banyak ide gerakan tari.

Seperti tak berbatas, ide-ide selalu muncul, hingga membuatku menggila. Dari sanalah aku memperoleh masukan keuangan, selain warisan dari kedua orangtuaku yang telah meninggalkan kami berdua. 

Beberapa barang peninggalan mereka, memang sempat terjual untuk menambah uang saku ketika aku kuliah jurusan tari di luar negeri beberapa tahun yang lalu. Tetapi aku menjaga betul pengeluarannya. Siapa tahu, suatu saat membutuhkan biaya yang banyak untuk kemudian hari buatku dan Intan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline