Berbicara tentang MPASI, saya merasa nostalgia. Ya, karena sekarang anak-anak sudah besar. Alhamdulillah mereka bertumbuh kembang sehat, cerdas, dan sedang mencapai cita-citanya.
Padahal dulu ketika awal lahir, mereka adalah bayi mungil, ditimang-timang, digendong, menangis, bertingkah menggemaskan, dan lucu.
Membawa cerita bahagia yang berbeda ditengah-tengah keluarga kecil. Tidak terasa waktu berjalan cepat, tahu-tahu mereka telah besar dan menuju dewasa.
Menjadi seorang ibu memang harus kreatif dan cerdas, apalagi dalam merawat dan mengawal tumbuh kembang anak.
Sejak usia 0 bulan, ada tahapan yang berbeda-beda dalam perawatannya. Juga dalam hal asupan makanan yang masuk dalam perut mereka.
Pemberian ASI eksklusif di enam bulan pertama usia mereka, tanpa makanan pendamping juga dilaksanakan dengan aman.
Kebetulan ASI lancar sehingga tidak ada keluhan, apalagi anak lebih suka ASI daripada susu formula. Jadi mereka mendapat ASI eksklusif tanpa susu formula. Pemberian ASI pada mereka cukup hingga mereka berusia dua tahun dengan menyapihnya.
Tetapi sejak usia satu tahun saya mulai mengenalkan susu formula kepada mereka. Pemberian susu tersebut memakai sendok, karena anak saya sudah terlanjur tidak terbiasa dengan dot.
Ketika anak berusia enam bulan, saya mulai mengenalkan makanan pendamping ASI. Ini menjadi hal yang penting untuk masa pertumbuhan anak.
Pengenalan makanan padat dari peralihan makanan cair harus dilakukan secara hati-hati. Hal ini untuk melatih pencernaan bayi agar tidak kaget saat diberikan makanan padat.
Pemberiannya juga harus secara bertahap, dari encer terlebih dahulu, baru setelah pencernaan anak sudah menyesuaikan, baru agak sedikit padat.