Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Tentang Ibu yang Tak Berharap Balas

Diperbarui: 22 Desember 2019   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

Tentang Ibu (1)

Dongeng itu, dongeng menjelang tidur. Selalu teringat dibawah alam sadar. Ketika kecil, berulang-ulang kudengar. Tak pernah bosan. Hafal di luar kepala. Meski begitu, dongeng itu kuminta selalu.

Dongeng yang meluncur dari seorang ibu yang lembut, cantik, dan selalu aku merindunya.

Dongeng itu tak bisa tergantikan oleh siapapun. Akan berbeda, jika orang lain yang menceritakannya.

Aku kangen.

Di rembang petang, tereja nama, pada kangen yang tak pernah usai. Pada ia, yang mengisi hati, hari-hari, bersama lompatan-lompatan rasa, apapun. Ia tahu, bahwa kangen ini tak pernah luruh, oleh wujud dan waktu.

Padamu, Ibu.

***

Dok. Wahyu Sapta

Tentang Ibu (2)

Pelajaran tentang hidup pertama kali, tentu saja dari ibu. Nasehat, contoh-contoh yang baik, perkataan lembut, adalah sebuah pembelajaran. 

Ibu seorang Kepala Sekolah Dasar. Beruntungnya aku. Ketika hobi membaca tersalurkan oleh perpustakaan sekolah dimana ibu mengajar. Itulah awal pertama imajinasiku berkembang dan aku menjadi suka menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline