Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Puisi | Mengertilah

Diperbarui: 4 September 2019   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

mengertilah, aku ingin hari ini tak lagi sunyi,
gerimis semalam menguasi derapnya langit, air guyur pelan,  
lintas ia hanya pelan tak cukup basah,
aku bertanya, kapan datang musim hujan?
menyapu dera perih luka kemarau,
mengisi palung-palung dalam hingga terisi penuh,
menumbuhkan bibit-bibit padi, hijau menghampar raya, bunga-bunga bermekaran,
warna-warni menghias alam semesta,
kicau gembira burung tak lagi kehausan, tak ada serak parau, krak, krak,
tarian makhluk air dengan iringan nyanyian riang,
menyambut aliran suara gemericik kencang,
lalu alam semesta bekerja.

oi, katamu,
mengertilah, bahwa harus bersabar, berhematlah barang sebentar,
lalu gerimis berseru, mungkin kemarau sebentar lagi berlalu,
hujan akan datang dengan pasukannya,
memberi keindahan yang diinginkan,
tak lagi ada kepedihan oleh luka coklat tanah kering.

gerimis membisik pelan, mungkin untuk saat ini, ada yang rindu hujan,
dan ia menunjukku.

(Semarang, 4/9/19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline