Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Puisi | Lukamu

Diperbarui: 5 Desember 2018   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pixabay.com

tak perlu sejarah untuk bisa melukaiku, jika ingin pergi, pergi saja, tak perlu membawa-bawa kasihan diri, seperti layaknya orang terluka tak berkesudahan.

aku mengerti jika dalam jiwamu, tak pernah bersemanyam jiwaku, meski senanar waktu terbentang tegak lurus ke arahku, akulah pembawa hatimu.

bagaimana cara kita agar saling mengerti? tanyamu. lalu kujawab, bahwa ada pada suatu waktu yang tepat membawa kita pada suatu tempat ruang kosong bagi hatimu yang mengerang.

aku butuh kamu, serumu. tetapi tak pernah sekalipun kau menjatuhkan rasa sayangmu padaku.

aku tak lebih hanya sebuah cinta dirimu dalam diriku, yang kau jaga hanya untuk menitipkan sebait puisi pahit,

kau buka berlembar-lembar hariku hanya untuk menuliskan kepedihanmu,

aku, adalah cintamu yang lara, dalam sebuah buku penyimpan lukamu.

Semarang, 4 Desember 2018.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline